Fabelmerupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut. DAFTAR ISI hide. 1 1. Menelaah Struktur Fabel. 2 2. Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel.
Struktur teks cerita fabel kucing dan tikus tua yang berpengalaman 1. Struktur teks cerita fabel kucing dan tikus tua yang berpengalaman 2. buatlah cerita fabel tentang kucing dan tikus 3. sifat atau watak dari kucing dalam cerita fabel kerajaan tikus dan kucing?​ 4. struktur cerita fabel tentang jiji jerapah dan kus tikus 5. cerita fabel kucing berdasar struktur teks 6. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis pengarangnya siapa ya? 7. fabel kucing dan tikus 8. struktur teks fabel cerita kucing dan beruang 9. Kk tau cerita fabel yg judulnya kucing dan tikus apa resolusi dan kodanya? 10. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis 11. tolong buatin aku cerita moral fabel ini judulnya "kucing dan tikus'' 12. cerita fabel tikus rajin dan sepupunya yang pemalas dan strukturnya​ 13. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis 14. fabel kucing dan tikus? 15. Buatlah cerita fabel tentang hewan yang berjudul kucing dan tikus ​ 1. Struktur teks cerita fabel kucing dan tikus tua yang berpengalaman Fabel adaptasi. Semoga membantu 2. buatlah cerita fabel tentang kucing dan tikus Contoh cerita fabel dengan tokoh Kucing dan TikusPada suatu hari ada seorang kucing dan tikus yang berada di rumah yang besar dan sangat mewah. Pada saat itu tikus sedang begitu lahap memakan makanan yang diberi oleh majikannya sedang kan kucing tidak memakan apa-apa sama Hey tikus bagi makananya ! itu milik ku!Tikus Hei kucing yang nakal ini makananku karena majikanku yang memberikan makanan ini kepada kuDan akhirnya terjadilah pertengkaranNamun, akhirnya makanan tersebut terjatuh kedalam selokan yang dalam dan Gara-gara kamu sih! makananku Bukan salahku, habisnya kamu tidak mau membagi makanan itu aku juga Ini kan makanan kuDan akhirnya kucing pun terdiam dan begitu juga dengan tikus mereka berdua berpisah dan pergi. Keesokan harinyaTikus lalalala aku suka keju lalala sambil membawa makanan kejuPada saat tikus melewati pohon yang besar di balik pohon itu terdapat kucing yang bersembunyi untuk menjebak tikus hahaha tikus akan terjebak dan aku akan mengambil semua makanannya, sambil berbisik. KemudianTikus aaaa!!Tolong Tolong! menjerit ketakutanKarena suaranya yang terlalu kecil aka tidak ada satupun hewan yang Hahaha akhirnya kamu terperangkap dan aku akan makan makananmu yang lezat ini !Karena tidak ada yang menolong sitikus berusaha mencoba keluar dari jebakan dan berhasil! tikus akhirnya bisa terbebas dari perangkap dan berjalan dengan uhh aku lapar dasar kucing nakal itu merampas makanan ku!Keesokan harinya kucing terjatuh di dalam gua dan tidak bisa naik ke Tolong!Tikus Hmmm siapa itu dia yang memerlukan pertolongan! ah itu kucing dia jatuh aku harus segera menolongnya dalam hatiTikus Bertahanlah kucing aku akan segera tikuspun akhirnya mengeluarkan kucing yang sedang terperangkapKucingmakasih tikus maaf kan aku telah memerangkapmu dan serakahTikus Tidak apa-apa kucing kamu mau jadi sahabatku?Kucing Aku mau sekali, mari kita sama-sama mencari makanan sepertinya kamu juga Oke mari dan mereka akhirnya menjadi sahabat selamanya dan tidak akan rakus lagi yaitu merupakan sebuah cerita fiksi yang berupa dongeng dan menceritakan atau menggambarkan tentang cerita mengenai budi pekerti manusia yang diibaratkan pada hewan atau binatang. Di dalam fabel, tokoh utamanya yaitu hewan yang jinak dan hewan yang liar. Melalui cerita fabel ini, maka penulis berharap bisa mempengaruhi pembaca supaya menjadi contoh hal yang fabel menggunakan tokoh binatang untuk bercerita? Ternyata pengertian fabel yang menggunakan tokoh binatang ini ada alasannya. Binatang di dalam pengertian fabel dianggap mampu mewakili karakter yang dimiliki manusia. Sehingga binatang di dalam fabel diceritakan mampu bertindak seperti manusia, tetapi tidak menghilangkan karakter binatang lebih lanjutMateri penjelasan tentang fabel yaitu pada link penjelasan tentang contoh dongeng fabel yaitu pada link JawabanKelas VIIIMapel Bahasa IndonesiaBab Bab 3 - MendongengKode 3. sifat atau watak dari kucing dalam cerita fabel kerajaan tikus dan kucing?​ Jawabanceritanya mana kok gaada kan gatauJawabanga ada cerita Penjelasanmana woiiiiiiiiiiii pck 4. struktur cerita fabel tentang jiji jerapah dan kus tikus Jiji Jerapah Dan Kus Tikus adalah contoh Teks Fabel yang disajikan dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai teks fabel, tentu cerita ini memiliki struktur yang dimulai dari ORIENTASI, KOMPLIKASI, RESOLUSI kemudian KODA. Untuk teks Jiji Jerapah Dan Kus Tikus, berikut struktur pada teks berada pada paragraf awal dimana diterangkan pada sebuah kampung hidup sekelompok binatang dengan keahlian masing-masing. Salah satunya adalah si Jiji yang berkeinginan mendapatkan pada teks dimulai pada akhir paragraf kedua dimana disebutkan bahwa Jiji memiliki masalah yakni tubuhnya yang terlalu tinggi. Ini menyusahkan si Jiji mendapatkan pekerjaan. Pada paragraf ini juga disebutkan tokoh bernama Kus juga memiliki masalah yakni kepayahan mengecat rumah karena tubuhnya pada teks ini dimulai pada saat Kus menawarkan kerjasama dengan Jiji si Jerapah. Mereka berdua memiliki kekurangan tetapi saling melengkapi. Akhirnya mereka bekerja bersama-sama. Jiji menjadi tangga’ untuk Kus sehingga pekerjaan mengecat pun menjadi mudah dan pada teks ini berisi keterangan mengenai kerja Kus dan Jiji di kapung yang laris. Bahkan kampung lain pun memanggil mereka karena pekerjaannya selalu rapih dan memuaskan. Kus dan Jiji pun senang bukan lebih memahami materi ini, silahkan simak penjelasan lebih lanjut pada tautan berikut Ringkasan Cerita Jiji Jerapah Dan Kus Tikus Intrinsik Jiji Jerapah Dan Kus Tikus • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •Kode Soal VIII 2 SMPPelajaran Bahasa IndonesiaKategori MendongengKata Kunci Teks, Fabel, Jiji, Tikus, Tugas Bahasa 5. cerita fabel kucing berdasar struktur teks orientasi,komplikasi,resolusi,koda 6. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis pengarangnya siapa ya? pengarang nya adalah bapak sucipto Penjelasanberikan ranting terbaik yah karena aku tadi ngasal kucing dan tikus pada suatu hari, da kucing dn tikus yg bersahabat. setiap hari, mereka selalu mencari makanan bersama sama. ketika mereka berdua mendapat makanan, kucing mempersilahkan tikus dahulu yg memakan makanan itu. kucing sangat baik terhadap tikus. begitu juga tikus sangat baik pada kucing. hingga pada suatu hari, si kucing menemukan teman yg baru. tak disngka, teman baru si kucing adalah teman yg sangat jahat & tdk memiliki kepribadian yg baik. hingga si kucing sering bermabuk"an dan sering prgi ke bar. ia sudah tdk peduli lagi pda tikus. nasehat" tikus pun diabaikan kucing. hingga sutu ketika, kucing jatuh sakit. tman" kucing malah menjauhi kcing. lalu, tikuspun yg merawat kucing hingga sembuh. akhirnya, kucingpun sadar dan minta maaf pada tikus. kucing berjanji, akan berbuat baik setiap hari. 8. struktur teks fabel cerita kucing dan beruang strukturnya terdiri dari orientasi,komplikasi,resolusi dan kodamaafklusalahOrientasi-Komplikasi-Resolusi-Koda 9. Kk tau cerita fabel yg judulnya kucing dan tikus apa resolusi dan kodanya? kucing dan tikusada seekor kucing dan tikus di sarmtu rumah yang selalu saja bertengkar dan tak pernah akur ,namun suatu hari ternyata mereka bisa akrab dan menjadi teman karena ingin mengusir penjahatresolusipendapat=bahwa kucing dan tikus tersebut tak akan bisa akrab kodapesan yang dipetik=bahwa seperti apa pun mereka namun semakin lama mereka bisa jadi teman semoga membantu3semangat ya belajar nya3 10. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis Pada suatu hari ada seekor kucing berkeliling-keliling di sekitar jalan untuk mencari makanan. Pada suatu ketika ada seekor tikus melintas di samping kucing itu, kucing itu berkata dalam hati “Wah ada mangsa baru nih kalau aku makan tikus ini perutku langsung kenyang deh”. Tikus itu juga berkata dalam hati “Hah, ada kucing waduh bahaya nih bisa bisa aku dimakan sama dia”. Kucing dan tikus pun saling menoleh satu sama lain dengan tatapan sinis, dan tiba tiba kucing itu mengejar tikus itu tetapi tikus itu berhasil meloloskan diri dari kucing itu“Arghh, gagal deh makan makanan lezat nya” dalam hati si kucing. Sedangkan tikus itu yang meloloskan diri dari si kucing berkata “Syukurlah aku bisa lolos dari kejarannya Tuhan masih memberikan aku hidup”.Keesokan hari nya, kucing itu berjalan-jalan lagi sambil berkata “Aduh, aku belum makan 2 hari nih aku sangat lapar sekali. Coba aja aku ketemu sama tikus itu aku bakalan gak lapar kayak gini”. Kucing itu berjalan jalan dan suatu ketika kucing itu bertemu dengan seekor Anjing, kucing itu berkata “Waduh, bahaya nih ada anjing disana aku harus bagaimana?”. Anjing itu pun mendekati kucing itu semakin dekat dan Anjing itu pun mendekati kucing itu semakin dekat dan si kucing pun bingung mau kemana lagi kalau dia jalan terus dia akan jatuh ke itu pun semakit dekat, dan kucing itu pun JATUH KE JURANG “Ahhh tolong aku ku mohon”. Tiba-tiba segerombolan tikus pun datang untuk menolong si kucing itu sedangkan Anjing itu melarikan diri. Si tikus pun memegang tangan si kucing itu sehingga tidak jatuh ke jurang. Segerombolan tikus pun menarik tangan si kucing ke atas, kucing pun berterima kasih kepada si tikus dan kawan-kawannya “Terima kasih yaa sudah menolongku kalau gak ada kalian mungkin aku sudah jatuh ke jurang”. Tikus pun menjawab “Tidak apa apa kok aku senang sekali menolong siapapun termasuk kamu”. Kucing pun bertanya “Tapi kenapa kalian menolong ku sedangkan aku saja ingin memakan kalian?” Tikus pun menjawab “Kita sesama makhluk hidup harus saling tolong menolong”. Dan akhirnya mereka pun berpelukkan tanda mereka menjadi sahabat 11. tolong buatin aku cerita moral fabel ini judulnya "kucing dan tikus'' "Ibu," kata tikus muda, "Aku melihat beberapa hewan indah. Satu hewan yang indah dengan bulu halus dan ekor panjang berliku. Dia berkicau dengan mengerikan. Aku juga melihat binatang lain yang mengerikan persis melihat rakasa. Dia memiliki daging mentah di kepalanya dan dagunya bergoyang-goyang dan bergetar ketika dia berjalan. Dia membentangkan tubuhnya, kemudian meraung dengan raungan kuat dan menakutkan. Aku bergegas pergi ketakutan, bahkan tanpa berbicara dengan jenis hewan yang indah tersebut. Ibu Tikus tersenyum, "Sayangku, makhluk yang mengerikan yang kamu lihat itu adalah burung. Dia tidak berbahaya. Tapi, hewan yang indah dengan bulu halus itu adalah kucing yang memakan tikus. Kamu beruntung dia tidak melihatmu untuk makan malamnya." Pesan cerita dongeng ini adalah jangan percaya dengan penampilan luar. 12. cerita fabel tikus rajin dan sepupunya yang pemalas dan strukturnya​ Jawabanstrukturnya orientasi, komplikasi, resolusi, koda itu struktur yg ada dalam cerita fabel ituPenjelasanmaaf kalo salah 13. Cerita fabel kucing dan tikus peran antagonis protagonis dan tritagonis Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal berbagai jenis karya sastra. Salah satunya adalah fabel. Secara sederhana, fabel dapat diartikan sebagai kisah fiksi/imajinasi yang menampilkan karakter binatang serta menyampaikan pesan-pesan moral. Bahasa yang digunakan dalam fabel biasanya sederhana. Hal ini untuk membantu para pembaca fabel yang kebanyakan berusia muda. Dengan menggunakan kombinasi gaya bahasa yang sederhana dan karakter hewan, para pendengar cerita fabel menjadi tertarik dengan cerita yang disampaikan dan pesan yang terdapat dalam cerita fabel pun dapat dengan mudah disampaikan. Pada kesempatan kali ini, kita diminta untuk menentukan tokoh antagonis, protagonis, dan tritagonis dalam sebuah fabel yang berjudul "Kucing dan Tikus". Peran protagonis dapat diartikan sebagai tokoh dalam cerita yang memainkan karakter baik. Sebaliknya, antagonis dapat diartikan sebagai tokoh dalam cerita yang memainkan karakter jahat. Sementara itu, yang dimaksud dengan tritagonis merupakan tokoh dalam cerita yang berfungsi sebagai penengah antara tokoh protagonis dan pertimbangan, berikut kakak sajikan fabel "Kucing dan Tikus".Dahulu kala kucing dan tikus bersahabat. Kemana saja kucing pergi, tikus selalu ikut. Pada suatu hari tikus berkata. Tikus “Hai, kucing!” Kucing “Ada apa?” Tikus “Mari kita makan lame.” Kucing “Dimana kita bisa mendapatkan lame.” Tikus “Itu disana, digantung dirumah pak tani. Lamenya amat banyak. kita akan puas memakannya.” Rupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba tikus dan kucing berangkat kerumah pak tani. Setiba dirumah pak tani, kucing dan tikus amat terkejut. Ternyata, dirumah pak tani sedang ada pesta perkawinan. Kucing dan tikus menunggu sampai pesta itu usai. Akhirnya, mereka bersepakat, tikus akan memanjat ke atas, kucing menunggu dibawah. Sebelum memanjat keatas tikus berpesan. Tikus “Kalau sudah lame yang jatuh kesini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai lame itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!” Akhirnya tikus memanjat keatas tempat lame digantung. Sesampainya diatas, ia pun mencari lame yang bagus dan besar untuk dijatuhkan kebawah agar ditangkap kucing. Timbul niat curang tikus. Setelah ia menemukan lame yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil mengadahkan kepalanya keatas. Kucing “Kok, lama benar tikus diatas? Tikus sudah mendapatkan lame apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali!” Tikus pun mendapatkan lagi lame yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerak tali pengikat lame itu. Belum selesai tali pengikat lame itu digerek, karena kekenyangan, tegang dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus salah injak dan terjatuh. Sebelum sampai kebawah tikus berkata. Tikus “Jangan kau makan saya. Saya adalah tikus kawanmu, jangan makan saya!!!” Kucing “Lamee…..e…..ee…..!” Tikus “Aduh, saya bukan lame! Saya kawanmu! Saya belum sempat menjatuhkan lame itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing saya bukan lame!!!!!” Kucing “Lameeee……me…..me…..ong!!!!” Kucing tetap tidak menghiraukan tikus dan merasa ditipu olehnya. Disinilah asal mulanya kucing dan tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada kucing yang memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada tikus, sebab tikus telah memakan lame sendiri. Sejak saat itu, kucing dan tikus bermusuhan. Sejak saat itu pulalah pertama kalinya kucing memakan tikus, sebab kucing selalu beranggapan bahwa tikus adalah PROTAGONIS -> KucingTOKOH ANTAGONIS -> TikusTOKOH TRITAGONIS -> -Contoh lain tentang tokoh protagonis dapat kamu pelajari pada halaman berikut protagonis, antagonis, dan tritagonis merupakan penokohan dalam cerita yang didasarkan pada sifat suatu VIIIMata pelajaran Bahasa IndonesiaKategori SastraKata kunci fabel, kucing dan tikus, antagonis, protagonis, tritagonis 14. fabel kucing dan tikus? Kucing dan tikus tua yang berpengalaman 15. Buatlah cerita fabel tentang hewan yang berjudul kucing dan tikus ​ JawabanSeekor Kucing Dan TikusPada suatu hari, persahabatan binatang yang akrab yaitu seekor tikus dan kucing. kedua binatang tersebut sangat lah akur, mereka berdua tidak pernah bertengkar. Didalam kesehariannya mereka berdua selalu bersama. Setiap ada masalah mereka saling membantu. Ketika kucing lagi ada kesulitan, Tikus akan selalu siap membantunya. begitu juga sebaliknya ketika tikus lagi dalam keadaan bahaya, kucing akan selalu datang untuk membantu menyelamatkannya. Disuatu pagi hari yang cerah, tikus ingin mencari makan, ketika berada di luar tikus bertemu dengan seekor musang yang besar, musang tersebut ingin memangsa tikus karena musang sangat kelaparan. Kucing pun melihat musang tersebut yang ingin memangsa sahabat akrabnya. Dengan cepat kucing langsung mendekati tikus untuk melindungi dari musang yang lapar itu. Melihat keberadaan kucing akhirnya musang pun pergi meninggalkan tikus.“Terima Kasih sahabat ku kucing, kau datang di waktu yang tepat dan telah menyelamatkanku”. Kata Tikus. “Iya sahabat ku tikus, sama sama… itu sudah akan menjadi kewajibanku untuk menolong sahabat ku sendiri. Sahabat ku tikus, untuk kedepannya kalau kau ingin keluar rumah atau berpergian, kau harus memberitahuku supaya aku bisa melindungi mu dari binatang yang ingin mangsamu” Kata kucing. “Baiklah Sahabatku kucing, lain kali aku akan memberitahumu kalau aku ingin berperpergian” kata Tikus.“Tikus mari kita pulang, sepertinya keadaan disini sudah sangat tidak aman”. Ajak kucing kepada tikus. Tikus pun berjalan tepat berada di balakang sahabatnya, dan sudah tidak tahu lagi mau pergi kemana, dia percayakan kepada sahabatnya kucing. Ternyata ditengah perjalanan kucing mempunyai rencana jahat terhadap tikus, tikus pun tidak mengetahui hal tersebut. Tiba-tiba di sebuah batu besar kucing mengajak tikus untuk beristirahat sejenak. “Kucing… Kenapa kita tiba-tiba berhenti disini?” tanya tikus. “Tikus… kita beristirahat dulu disini sejenak, aku lelah sekali” Ajak pun menuruti saja kemauan kucing, lalu mereka berdua merebahkan tubuh mereka di batu besar itu. kerena merasa kelelahan akibat dikejar-kejar sama musang tadi yang ingin memangsanya, tikus itu pun ketiduran dengan sangat nyenyak sekali. Dengan ditiup angin yang sepoi-sepoi sehingga membuat matanya mengantuk. Selang beberapa jam, tikus itu pun akhirnya bangun dari tidurnya. Betapa kagetnya ketika membuka matanya tiba-tiba dihadapannya sudah ada hewan berbadan besar, berwarna kuning, mempunyai taring yang tajam, yang siap untuk memakan tikus tersebut. tikus itu gemetar dan merasa ketakutan, dan berusaha berteriak sekuat -kuatnya untuk meminta tolong kepada kucing. Kucing sahabatnya itu memang sedang berada disana, tetapi kucing itu tidak mau menolong tikus sahabatnya malah menolong tikus itu tetapi justru pergi meninggalkannya. Rencana kucing itu untuk menyerahkan sahabatnya tikus tersebut kepada singa telah berhasil. Kerena Singa telah berjanji kepada kucing, jikalau kucing berhasil membawa tikus ke hadapan singa maka kucing akan menjadi raja janji singa tersebut kucing rela menyerahkan sahabatnya sendiri kepada singa pemangsa, demi menjadi raja hutan rimba. Akan tetapi singa itu tak mau kalau kucing itu menjadi sainganya dalam menguasai hutan, akhirnya di singa itu punya rencana jahat kepada kucing. setelah memangsa tikus dia juga ingin memangsa kucing ingin beranjak pergi, singa yang telah memakan tikus, langsung menagkap kucing dan langsung memangsa kucing itu sampai habis. akhirnya keduanya kucing dan tikus habis dimakan singa si raja rimba. Sekian Cerita dongeng Kisah seekor kucing dan tikus DongengKucing Dan Tikus Easy Study from easystudyschool.blogspot.com. Baiklah hari ini admin bakal memberikan cerita dongeng anak yaitu 10 contoh teks cerita fabel beserta strukturnya. Source: temanku mulai menangis lagi. Contoh description text tentang cat (kucing) dalam bahasa inggris dan artinya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hallo aku mau cerita fabel singkat kisah antara si kucing dan si tikus yang hidupnya sangat berbeda. Si kucing yang suka tidur-tiduran sepanjang hari dan hobinya bermalas-malasan, sedangkan si tikus suka kesana kemari nggak jelas nyari mangsa dan merusak lingkungan. Dari cerita fabel ini karena keduanya perempuan si kucing aku beri nama Andin dan si tikus aku beri nama Elsa. Pada suatu hari yang dingin dan sejuk terlihat embun membasahi rumput, embun yang lembut dan terasa dingin pada saat itu. Disuatu rumah yang sederhana di pinggir kampung hiduplah keluarga bahagia yang mempunyai 1 anak yang lucu. Kala itu si Andin sedang tidur pulas di atas kursi tamu yang empuk, rupanya sangat nyenyak sekali tidur si Andin sampai tidak terasa matahari sudah menampakkan wujudnya. Tiba-tiba dari atas genteng datanglah si Elsa yang berlari-lari dengan teman-temannya sehingga menimbulkan suara yang bising. Si Andin pun kaget dan terbangun gara-gara ulah si si Elsa berlari mengejar temannya karena berebut makanan daging yang didapatnya. Tapi saying si Elsa tidak berhasil berebut makanan dengan temannya alhasol si Elsa harus nyari makanan lagi buat sarapan sudah keliling rumah kesana kemari dan muter-muter sampai 7 kali si Elsa belum mendapat makanan juga. Dan si Elsa sudah capek tapi perut juga sangat terasa lapar lalu si Elsa kembali mencari makanan. Ketika sedang sibuk mencari makanan si Elsa bertemu si Andin yang sedang lahap menyantap makanan yang enak dan lezat yang dikasih sama majikannya karena memang sudah mendapat jatah. Terlihat sepotong daging ayam yang sedang dimakan si Andin, rupanya si Elsa sangat ingin sekali ikut menyantap bareng si Andin. Mendekatlah si Elsa di tempat si Andin makan, tapi rupanya si Andin tidak menyukai kehadiran si Elsa karena takut jatah makannya jadi berkurang karena dimakan si Elsa. Lalu diusirlah si Elsa dari tempat itu, larilah si Elsa keluar naik ke atas genteng. Dari atas genteng si Elsa mengamati si Andin yang sedang lahap makan, dan bikin si Elsa ngiler. Si Elsa pun heran padahal kerjannya I Andin Cuma tidur tapi kenapa malah selalu mendapat jatah makan yang enak-enak. Sementara dia sudah kesana kemari nyari makanan malah nggak dapet dan nggak ada yang sudah begitu capek si Elsa pun punya ide untuk makan tanaman padi dibelakang rumah pergilah si Elsa ke sawah untuk makan padi. Setelah berhari-hari makan padi si Elsa pun bosan dia pun bingung mau makan apa muter-muter keliling rumah si Elsa pun punya ide untuk mencoba makan kain pakaian pemilik rumah. Setelah mencoba memakan kain ternyata bikin si Elsa ketagihan makan kain rupanya enak juga makan kain pakaian. Dan rusaklah pakaian dan tanaman padi si pemilik rumah sampai nggak bisa panen. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya
Pakanbasal adalah pakan komplet (komersial) dengan kadar protein kasar 13 15 % , serat kasar 25% dan TDN sekitar 65%. Pakan penelitian terdiri dari rumput raja (RR), jerami kacang tanah QKT), dedak halus (DH) dan bungkil kelapa (BKL). Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Latin Square 200, yang terdiri dari 2 kelompok perlakuan pakan.
Cerita Fabel Kisah Raja Tikus Mezra Dahulu di Pakistan terdapat sebuah rawa bernama Dawran. Rawa itu ratusan kilometer panjangnya. Di tengah rawa tersebut terdapat sebuah kota bernama Aydazinum. Kota itu memiliki banyak hal menarik. Penduduknya sangat sejahtera hingga bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan. Di dalam kota itu ada seekor tikus bernama Mezra yang dinobatkan sebagai Raja Tikus di wilayah tersebut. Kekuasaan Mezra bahkan meluas hingga ke desa-desa dipinggir kota. Untuk membantunya dalam memimpin para tikus, dia dibantu oleh tiga orang penasehat yang cerdas dan pemberani. Suatu hari para penasehat berkumpul dengan sang raja tikus untuk membicarakan berbagai masalah yang terjadi di sekitar kerajaan mereka. Di tengah perbincangan, Mezra Raja Tikus berkata,” Apakah mungkin membebaskan diri kita dari teror kucaing? Kita sudah sangat lama di tindas oleh para kucing itu.” “Meski kita hidup nyaman dan memiliki banyak kesenangan dalam hidup, ketakutan kita terhadap kucing telah melenyapkan semua kenikmatan tersebut. Saya harap kalian bisa memberi saran bagaimana mengatasi masalah ini. Apa yang kalian pikir harus kita lakukan?” “Saran saya.” Ujar penasehat pertama.” Adalah mengumpulkan sebanyak mungkin lonceng kecil dan mengalungkan bel itu ke leher setiap kucing sehingga kita dapat mendengar mereka datang dan memiliki waktu untuk bersembunyi di lubang-lubang kita.” Raja menoleh ke penasehat kedua dan berkata.” Bagaimana menurut kamu tentang sarannya itu.” “Saya pikir itu sarang yang kurang baik.” Ujar penasehat kedua.” Siapa yang berani memasang lonceng di leher kucing meskipun kepada seekor anak kucing?” “Menurut saya, kita harus mengungsi untuk sementara waktu ke desa. Ketika kota kosong, kucing akan mencari di kota lain yang banyak tikusnya. Sehingga ketika kucing sudah tidak ada di kota kita, kita dapat kembali dengan aman.” Lanjut penasehat kedua. Mezra, sepertinya masih kurang puas dengan ide dari penasihat kedua. Dia lalu menoleh ke penasehat ketiga yang dikenal paling cerdas dan bijaksana.” Menurutmu bagaimana dengan saran tersebut.” Tiga Penasehat Tikus Sedang Menyusun Rencana Penasehat ketiga menggeleng.” Saya tidak setuju. Jika kita meninggalkan kota dan tingal di desa, bagaimana bisa kita pastikan kucing-kucing itu akan menghilang, yang saya tahu sebagian besar kucing di kota ini menjadi peliharaan para pemiliknya. Andaipun mereka pergi ke kota lain, tidak ada jaminan bahwa mereka tidak akan kembali. Yang lebih penting adalah tentang keselamatan para tikus. Kehidupan di desa jauh lebih berat dibandingkan dengan di kota. Disana bukan hanya hidup para kucing liar tetapi banyak binatang liar lain yang juga memangsa bangsa kita, beberapa diantaranya ular dan burung elang.” “Saya setuju dengan pendapatmu itu.” Ucap sang Raja.” Lalu apa menurutmu jalan keluar yang terbaik untuk masalah ini.” “Saya berpendapat satu rencana yang paling masuk akal dan dapat kita lakukan. Raja harus memanggil seluruh tikus di kota dan memerintahkan mereka membangun lorong di dalam rumah-rumah orang kaya yang menghubungkan ke semua ruang dalam rumah.” “Lalu kita masuk ke terowongan itu, tapi kita tidak akan menyentuh makanan manusia. Tugas kita hanya merusak pakaian, tempat tidur dan karpet mereka. Ketika melihat kerusakan itu, orang kaya akan berpikir, Wah satu kucing sepertinya tidak cukup untuk mangatasi banyak tikus disini.’ Dan dia pasti akan menambah satu lagi kucing peliharaan.” Ujar penasehat ketiga. “Begitu kucing ditambah, kitapun menambah jumlah kerusakan. Dia pasti akan menambah satu kucing lagi, lalu kitapun menambah kerusakan hingga tiga kali lipatnya. Manusia yang cerdas tentu akan berpikir, hei kerusakan hanya sedikit ketika aku memiliki satu kucing. Kini ketika aku memiliki banyak kucing kerusakan dirumahku semakin bertambah parah.” “Jika orang tersebut mengurangi jumlah kucingnya kitapun akan mengurangi jumlah kerusakan di rumah tersebut. Orang tersebut pasti berpikir, aneh sekali’. Dia lalu akan menyingkirkan satu kucing lain. Kita mengikuti dengan mengurangi tingkat kerusakan. Dan akhirnya tentu saja dia akan menyingkirkan satu lagi kucing yang tersisa.” “Saat itu merupakan waktu kita untuk mengherntikan merusak barang-barang orang kaya itu. Tentu para orang kaya akan berpikir. Wah ternyata bukan tikus yang merusak rumahku, malainkan kucing.” Mereka tentu akan bercerita kepada orang lainnya. Karena mereka orang kaya tentu saja pengaruh mereka akan sangat besar untuk masyarakat di kota ini. Dan nantinya kucing akan diburu dan justru akan dimusnahkan.” Raja Mezra pun mengikuti saran penasehat ketiga. Butuh waktu tidak terlalu lama hingga tidak ada satupun kucing berada di kota tersebut. Bila mereka melihat lubang di pakaian mereka, orang-orang tetap yakin bahwa itu adalah ulah kucing. Kini, jika itu terjadi, mereka pasti berkata.” Seekor kucing pasti telah menyelinap ke rumah tadi malam. Seekor kucing pasti mengendap-endap di kota tadi malam.” Dengan cara itu, para tikus benar-benar berhasil membebaskan diri dari rasa takut terhadap kucing. Pesan yang bisa diambil dari Cerita Fabel Kisah Kerajaan Tikus dan Kucing adalah untuk mencapai sesuatu kadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa. Adadua tokoh utama dalam cerita fabel ini, yaitu ular bernama Sneki dan tikus bernama Tiki. Tokoh protagonisnya adalah Tiki yang sifatnya baik hati. Ia dikenal suka menolong para hewan yang hidup di hutan belantara itu. Sementara Sneki alias si ular adalah tokoh antagonisnya. Ia menjebak Tiki dengan berpura-pura tertindih pohon. Di Indonesia, ada banyak dongeng yang mengandung pesan moral. Jika yang bertema tentang hewan, cerita fabel Ular dan Tikus bisa dijadikan salah satu pilihan. Kalau belum pernah baca kisahnya, langsung saja cek artikel ini. Bila ingin membunuh waktu kala senggang, membaca dongeng yang berpesan moral adalah salah satu cara. Misalnya saja membaca cerita fabel Ular dan Tikus. Kamu sudah pernah mendengar kisahnya?Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seekor tikus bernama Tiki yang hidup di hutan belantara. Ia suka beramah tamah dan dikenal penolong. Suatu hari, ia bertemu seekor ular bernama Sneki yang tampaknya butuh ternyata, ular itu menjebak sang tikus. Bagaimana kisah selengkapnya? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, mending langsung saja simak kisahnya di artikel ini. Di sebuah hutan yang luas, hiduplah seekor tikus bernama Tiki. Di kalangan makhluk hidup di hutan tersebut, Tiki dikenal ramah, penolong, dan baik hati. Tak heran bila seluruh hewan menyukainya. Ia bahkan tak segan membantu seekor kancil tua yang tak berdaya mencari makan. Pada intinya, ia tak membeda-bedakan hewan. Semua yang butuh bantuan, akan ia tolong dengan suka hati dan ikhlas. Pada suatu pagi, Tiki berjalan-jalan ke sekitar hutan untuk mencari makan. Ia lalu menemukan pohon apel yang berbuah teramat banyak. “Wah, buahnya sudah matang dan banyak yang berjatuhan. Aku akan mengambil dan memakan apel-apel yang berjatuhan,” ucap Tiki pada dirinya sendiri. Saat memakan apel-apel itu, tiba-tiba ia mendengar suara minta tolong. Tiki pun mencari sumber suara minta tolong itu. Akan tetapi, ia tak kunjung menemukan sumbernya. Teriakan minta tolong pun semakin kencang, “Tolong! Tolong aku!.” Karena sangat kencang, akhirnya, Tiki bisa menemukan bahwa suara itu berasal dari semak-semak tak jauh dari pohon apel. Tiki lalu bergegas mendekati semak itu. Ia mendapati seekor ular yang tertindih pohon tumbang. Ia tak langsung mendekat ular tersebut, karena takut. “Ah, tikus, tolong aku. Aku tadi lewat sini, tiba-tiba saja ada pohon tumbang yang menindihku. Aku tak bisa bergerak. Pohon ini sangatlah berat. Bantu aku,” ucap ular bernama Sneki itu. “Hmm, bagaimana caranya aku menolongmu. Pohon ini terlalu berat, aku tak kuasa mengangkatnya,” ucap Tiki. “Coba ke marilah dulu. Aku punya cara yang bisa kamu lakukan untuk menolongku,” ucap Sneki. “Katakan saja, aku akan mendengarkannya caranya dari sini,” jawab Tiki. “Tidak bisa, kamu harus mendekatiku. Kalau dari jauh, aku khawatir kamu tak mendengarku,” ucap Sneki berusaha meyakinkan Tiki. Tiki mulai curiga dengan gelagat Sneki. Namun, ia coba berpikiran positif. Secara perlahan-lahan, ia mendekati Sneki. Baca juga Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang Upaya Menerkam Tiki “Tak perlu takut, kemarilah. Tolong aku. Aku tak akan menerkammu,” ucap Sneki. Karena ucapan tersebut, Tiki semakin yakin kalau Sneki sedang menjebaknya. Benar saja, saat Tiki hampir dekat, Sneki langsung mencoba menerkamnya. Untung saja, dengan cepat Tiki menghindar. Ia langsung berlari sekuat tenaga. Sneki yang awalnya mengejarnya pun mulai kehilangan jejak Tiki. “Wah, sial sekali! Harusnya aku lebih cepat membujuk tikus itu. Sekarang, aku harus menjebak hewan lain. Semoga saja ada yang bisa aku jadikan mangsa,” ucap Sneki dalam hati. Setelah berlari dengan cepat dan terbebas dari ular, akhirnya Tiki berhenti sejenak di bawah pohon. Nafasnya tersengal-sengal. “Benar kan dugaanku, ular itu hanya menjebakku. Untung saja aku sigap dan cepat melarikan diri. Kalau tidak, mampus aku diterkam oleh ular itu. Aku harus semakin berhati-hati,” ucap Tiki dalam hati. Tiki lalu melanjutkan perjalanannya mencari makan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan kelinci. “Hai, Kelinci! Kau mau ke mana?” tanya Tiki. “Aku mau ke pohon apel di sebelah sana. Buahnya tampaknya sudah matang dan berjatuhan. Aku ingin sekali memakannya,” ucap Kelinci. “Jangan ke sana dulu! Aku tadi dari sana dan bertemu seekor ular. Ia berpura-pura terjebak di bawah pohon dan dia hampir saja menerkamku. Untungnya aku berhasil kabur,” ujar Tiki menceritakan kejadian yang baru saja ia alami. “Benarkah? Ah, baiklah Tik, terima kasih sudah mengingatkanku. Kalau kau tak memberitahuku, mungkin aku sudah diterkam oleh ular yang jahat dan licik itu,” ucap Kelinci. “Sama-sama, Kelinci. Bagaimana kalau kita ke seberang sungai itu saja? Tampaknya, di sana juga ada banyak buah-buahan yang sudah matang. Kita cari makanan bersama-sama,” ujar Tiki. “Ide bagus! Yuk, kita segera mencari makan. Aku sudah sangat lapar,” ajak Kelinci. Tiki dan Kelinci pun mencari makan bersama-sama. Di seberang sungai itu, mereka berhasil mengumpulkan banyak sekali buah-buahan. Sneki Benar-Benar Butuh Bantuan Karena hari semakin gelap, Tiki dan Kelinci pun memutuskan tuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka berpisah di jalan karena rumah mereka berlawanan arah. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki. Kali ini, Sneki terjebak jaring pemburu. Ia teriak minta tolong. Akan tetapi, Tiki curiga ia menjebaknya lagi. “Hmm, setelah terjebak batang pohon. Kini kau mencoba menipuku dengan pura-pura terjebak jaring pemburu? Tenang saja, aku tak akan percaya tipu muslihatmu,” ujar Tiki. “Kali ini aku tak berbohong. Aku benar-benar terjebak jaring pemburu ini. Aku mohon, tolong diriku,” ucap Sneki. “Tidak mau! Kali ini aku tak akan tertipu!,” tegas Tiki. Ketika Tiki hendak pergi, Sneki pun berteriak, “Tolonglah aku! Aku kali ini tidak membohongi.” Tikus yang baik hati itu merasa iba, ia lalu berkata, “Apa kau sungguh-sungguh butuh bantuan dan tak sedang berbohong?” “Aku tak berbohong. Aku berjanji akan memenuhi segala permintaanmu jika kau mau menolongku,” ujar Sneki. “Benarkah? Kalau begitu, aku minta kamu tak menjebak atau mengganggu hewan-hewan yang hidup di hutan ini,” ucap Tiki. “Iya aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan di hutan ini. Maafkan aku karena telah menjebakmu,” ucap Sneki dengan sungguh-sungguh. Kemudian, Tiki membantu Sneki terlepas dari jaring pemburu dengan cara menggigit talinya. Setelah selesai, Sneki pun berulangkali mengucap terima kasih. “Terima kasih! Aku tidak akan melupakan kebaikanmu. Sesuai janjiku, aku akan mengabulkan keinginanku. Aku tak akan mengganggu siapa pun di hutan ini,” ucap Sneki. Lalu, Sneki pergi meninggalkan hutan itu. Akhirnya, hutan menjadi aman dan tentram. Baca juga Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan Unsur Intrinsik Usai membaca cerita fabel Tikus dan Ular di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut adalah ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita Tikus dan Ular adalah tentang kebaikan hati seekor tikus. Karena kebaikannya, ia hampir saja diterkam oleh seekor ular. Beruntung, ia dapat melarikan diri. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam cerita fabel ini, yaitu ular bernama Sneki dan tikus bernama Tiki. Tokoh protagonisnya adalah Tiki yang sifatnya baik hati. Ia dikenal suka menolong para hewan yang hidup di hutan belantara itu. Sementara Sneki alias si ular adalah tokoh antagonisnya. Ia menjebak Tiki dengan berpura-pura tertindih pohon. Padahal, ia hanya ingin menerkam dan menyantap hewan kecil itu. Ada satu tokoh pendukung yang turut mewarnai kisah ini. Ia adalah si kelinci. Ia hampir saja mendekati ular. Untung saja, Tiki melarangnya dan mereka pun mencari makan bersama. 3. Latar Cerita fabel ini menggunakan latar tempat di hutan yang sangat luas. Secara spesifik, cerita terjadi di bawah apel, semak-semak, dan suatu tempat di seberang sungai. 4. Alur Cerita Fabel Ular dan Tikus Alur cerita ini adalah maju. Cerita berawal dari seekor tikus yang sedang mencari makan. Ia lalu mendatangi pohon apel yang buahnya sudah matang. Saat asyik menyantap makanan, tiba-tiba saja ia mendengar suara minta tolong. Ia lalu mendekati sumber suara, yakni di semak-semak. Ia lalu mendapati seekor ular terjebak batang pohon tumbang. Awalnya, hewan kecil itu sempat curiga bahwa si ular hanya menjebaknya. Namun, ular bernama Sneki itu terus meyakinkan si tikus bahwa ia benar-benar butuh bantuan. Setelah si tikus hendak menolong, Sneki hampir saja menerkamnya. Ternyata, ia hanya menjebak si tikus bernama Tiki itu. Untungnya, Tiki berhasil melarikan diri dari Sneki. Setelah itu, ia bertemu dengan Kelinci. Mereka pun mencari makan bersama. Saat langit mulai senja, Tiki dan Kelinci pun kembali ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki yang terperangkap jaring pemburu. Ia merengek-rengek minta tolong, tapi kali ini Tiki tak akan tertipu lagi. Pada akhirnya, Tiki mau membantu Sneki setelah ular itu berjanji akan memenuhi segala permintaannya. Sebelum menolong Sneki, Tiki meminta agar ular itu tak mengganggu lagi hewan-hewan di hutan ini. Lalu, Sneki menyetujui permintaan Tiki. Ia lalu menggigit jaring yang menjerat Sneki. Setelah berhasil bebas, Sneki minta maaf karena pernah menjebaknya. Ia lalu berterima kasih dan pergi meninggalkan hutan itu. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat apakah yang bisa kamu petik dari cerita fabel Tikus dan Ular ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral, salah satunya adalah jangan bersikap licik. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan, berusahalah dengan jujur. Jangan malah berbuat sesuatu yang merugikan orang lain. Pesan berikutnya dapat kamu petik dari sifat si Tiki. Jadilah seperti si Tiki yang baik hati dan selalu menolong hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan. Selain itu, dari Tiki, belajarlah untuk tak mudah percaya dengan orang asing. Karena, bisa saja ia adalah orang yang tak baik. Pesan berikutnya, setiap kejahatan pasti akan mendapatkan karma atau balasan. Seperti halnya Sneki yang kena batunya. Karena telah menipu hewan lain, pada akhirnya, ia terkena jebakan jaring pemburu. Terakhir, jadilah orang yang mudah memaafkan seperti Tiki. Meski tadinya dijebak dan ditipu Sneki, pada akhirnya, Tiki tetap menyelamatkan dan memaafkan Sneki. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel yang mengulik cerita tentang Ular dan Tikus ini, ada baiknya jika kamu membaca fakta menariknya. Seperti apakah faktanya? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Cerita fabel Ular dan Tikus memilik banyak versi cerita. Kalau yang kami paparkan di atas merupakan adaptasi dari cerpen karangan Regita Pramesti. Ada pun cerita fabel Ular dan Tikus dengan versi lain, yakni karya Nurngaini Solihati. Dengan judul Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan, dongeng tersebut mengisahkan tentang persahabatan antara Ular dan Tikus yang hidup di gurun pasir tandus. Mengapa Ular dan Tikus dapat hidup bersama? Awalnya, mereka bermusuhan. Sebab, ular seringkali berkeinginan menerkam dan memangsa tikus. Hingga suatu hari, si tikus berkata pada ular, “Jika kau menerkam dan memakanku, maka kau akan sendirian hidup di hutan ini. Apakah kau mau hidup tanpa teman?” Mendengar ucapan itu, ular pun mengangguk tanda mengerti. Sejak saat itu, ular tak lagi menerkam tikus. Ia memilih tuk memakan buah-buahan. Alhasil, mereka pun bersahabat. 2. Diadaptasi Menjadi Animasi Cerita fabel Ular dan Tikus memang cukup laris di pasaran. Tak heran bila kisahnya kerap muncul di buku anak-anak. Selain itu, kisahnya juga diangkat menjadi video animasi. Beragam videonya bisa ditonton di Youtube. Kisahnya pun ada bermacam-macam. Ada yang kisahnya sama dengan yang ada di artikel ini, ada pula yang lainnya. Baca juga Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani Bagikan Cerita Fabel Ular dan Tikus Pada Teman-Temanmu Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita fabel Ular dan Tikus beserta ulasan lengkapnya. Apakah kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikan kisahnya kepada teman-temanmu. Apabila butuh kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di situs Ada banyak kisah yang bisa kamu simak, seperti dongeng Melati yang Baik Hati, kisah Anak Emas Radin Jambat, legenda Hantuen dari Kalimantan, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. a Teks cerita fabel fabel. b. Teks cerita fabel farabel. c. Teks cerita fabel mite. d. Teks cerita fabel legenda. 2. Pada kutipan teks di atas banyak dahan yang patah, karena . a. sudah tua dan kering. b. terlalu rimbun daunnya. c. ditiup angin yang sangat kencang. d. kekurangan air dan kering. 3. SI KUCING DAN SI TIKUS Pada suatu hari, hiduplah dua binatang yaitu si kucing dan si tikus. Mereka hidup di rumah gajah, pada suatu ketika si gajah pemilik rumah tersebut pergi untuk berbelanja. Di situlah si kucing disuruh sang majikan untuk mengawasi isi rumah. Tiba tiba si kucing mendengar suara berisik seperti ada nya terjatuh dari dapur rumah, karena curiga si kucing pun menyelidiki apa yang terjadi. Ketika si kucing melihat ada seekor tikus yang masuk ke rumah untuk mencuri makanan, akhirnya terjadi lah peperangan antara si kucing dan si tikus, mereka saling kejar-kejaran, semua barang terjatuh dan habis pecah-pecah karena ulah si tikus Si kucing pun semakin marah, sampai kucing mengambil pistol milik majikannya dan menembak si tikus. Sitikus berhasil mengejar dari hantaman sikucing. Kucing pun semakin marah terhadap sitikus, akhirnya semua barang habis dilempar si kucing untuk mengusir tikus yang licik itu. Akhirnya bidikan pun mengenai si tikus. Kepala si tikus habis berdarah, ketika waktu si kucing ingin membuang si tikus, si tikus puun lalu berkata Tikus Maaf yah cing, aku bukan bermaksud untuk mencuri makananmu, etapi anakku sedang kelaparan dirumah. Kucing Kenapa kamu nggak bilang dari tadi Tikus Aku takut Kucing Kenapa? Tikus Yaa aku takut saja, yasudahlah semua udah terjadi. Ini memang salahku, maafin aku ya. Kucing Ya tikus. Aku juga minta maaf ya? Tikus Iya kucing, dengan nafas terengah-engah Akhirnya si tikus menghembuskan nafas terakhir. Si kucing lalu menangis dan segera menguburkannya ketempat belakang halaman rumahnya. *TAMAT* Amanat Jangan pernah se-sekali mencuri hak milik orang tanpa meminta terlebih dahulu JUDUL PERKENALAN TOKOH KOMPLIKASI KLIMAKS PENYELESAIAN PengertianCerita fabel adalah cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Contoh 1: Tentang kupu-kupu berhati mulia.
Cerita fabel kucing dan tikus terbilang banyak mengandung nilai kehidupan yang berharga. Kalau kamu ingin tahu apa saja nilai tersebut, simak informasi yang kami paparkan mengenai dongeng kucing dan tikus beserta ulasan menariknya di artikel berikut!Berbicara mengenai kucing dan tikus mungkin mengingatkan kita dengan kartun Tom and Jerry di mana kedua karakternya dikisahkan sebagai musuh bebuyutan. Meski begitu, apakah kisah mereka sama dengan yang ada dalam cerita fabel kucing dan tikus?Untuk mengetahuinya, ada baiknya kamu simak keterangan yang kami paparkan di artikel ini. Di sini, kami menguraikan kisah lengkap seputar hubungan antara kucing dan tikus yang selalu digambarkan tak pernah tahu seperti apa? Daripada semakin penasaran, sebaiknya langsung saja kamu simak cerita fabel kucing dan tikus beserta ulasan menarik lain seputar dongeng hewan tersebut sebagai berikut. Baca sampai selesai, Fabel Kucing dan Tikus Alkisah, hiduplah seekor kucing yang ramah dan pandai berbicara. Penampilan dan caranya berjalan sangat gagah hingga membuat siapa pun yang melihatnya menjadi kagum. Konon kucing ini selalu membahas tentang arti persahabatan dan kesetiakawanan. Di sisi lain, hidup pula seekor tikus yang tidak memiliki tempat tinggal tetap dan hidup di jalanan. Setiap kali, tikus selalu bertemu dengan kucing di jalan, dan ia ingin menjadi sahabat kucing karena melihat kebaikan hatinya selama ini. Suatu hari, tikus memberanikan diri mengajak kucing berkenalan. Keduanya pun kerap bertemu, hingga saat mendekati musim dingin, kucing mengajak tikus kecil yang lemah itu tinggal bersama di rumahnya. Kucing takut si tikus mati kelaparan atau terkena perangkap yang dipasang manusia ketika ia mencari makan. Ide tinggal bersama diamini si tikus. Mereka pun mulai bekerja sama untuk mencari makanan agar cukup dijadikan persediaan selama musim dingin. Keduanya tak ingin repot keluar mencari makan sewaktu cuaca sedang tidak bersahabat di luar sana. Baca juga Kisah Asli Putri Duyung Versi Hans Christian Andersen Beserta Ulasan Menariknya Kesepakatan Kucing dan Tikus Kucing yang berbadan lebih besar dan kuat mengusulkan agar ia yang mencari makan. Ia mengatakan, “Aku tahu kamu pasti tidak berani pergi keluar. Tenang tikus kecil. Aku tidak akan membiarkanmu terjebak dalam perangkap. Jadi, biar aku saja yang mengurus masalah persediaan makanan untuk kita.” Tikus mengangguk dan menawarkan diri untuk memberikan tabungannya buat membeli mentega. “Kalau begitu, karena kau yang pergi mencari makan, aku cuma bisa memberikan sedikit tabunganku untuk membeli mentega. Aku suka sekali mentega,” tuturnya. Setelah kucing dan tikus sepakat, mereka bingung di mana harus menyimpan persediaan makanan nantinya. Akhirnya, kucing mendapat ide untuk menyimpan makanan yang didapat di gudang makanan milik wali kota. “Oh, aku tahu tempat yang aman. Bagaimana kalau kita menyembunyikannya di gudang makanan tempat wali kota? Di sana tentu tidak ada yang berani mencuri, dan aku juga bisa mengambilnya kapan saja melalui lubang angin yang ada di atap gudang,” terang si kucing. “Dan kau harus ingat, kita juga tidak boleh mengambil mentega dari sana sampai musim dingin tiba.” Tanpa banyak protes, tikus langsung setuju dengan usulan kucing. Kucing pun segera membawa makanan dan satu kendi mentega ke tempat yang sudah mereka sepakati. Sesudahnya, mereka menanti musim dingin tiba bersama-sama. Siapa sangka, kucing ternyata ingin sekali mencicipi mentega yang disimpannya. Alhasil, ia pun mengelabui si tikus agar bisa merasakan selezat apa menteganya, padahal menurut kesepakatannya dengan tikus, mentega itu tidak boleh diambil sampai musim dingin tiba. Baca juga Kisah Asli Pangeran Kodok dan Putri Versi Grimm Brothers Beserta Ulasan Menariknya Tipu Muslihat Kucing Suatu ketika, kucing mengaku akan pergi beberapa hari untuk mengunjungi sepupunya yang baru melahirkan. Ia lantas berpesan kepada tikus untuk menjaga dan membersihkan rumah sendirian selama ditinggalkan. “Hai tikus kecil, sepupuku baru saja melahirkan bayi lucu dengan rambutnya yang berbintik-bintik. Ia mengundangku untuk mengunjungi dan melihat bayinya. Bisakah kau membereskan rumah sendiri? Aku akan pergi beberapa hari,” begitu katanya. Tanpa menaruh curiga, tikus mengizinkan kucing pergi. “Tentu saja kau boleh pergi mengunjungi sepupumu. Kalau di sana kau mendapatkan makanan, tolong jangan lupa membawakan sedikit untukku,” pinta si tikus. Sayangnya, semua itu hanya tipu muslihat kucing. Ia tidak benar-benar mengunjungi sepupunya, tetapi malah pergi ke gudang wali kota untuk menikmati mentega seorang diri. Ia menjilati bagian atas dari mentega di dalam kendi dengan lahap, lalu pulang saat malam tiba. Tikus menyambutnya dengan senang hati. “Kucing, kau sudah pulang? Bagaimana keponakanmu? Siapa namanya?” Tanya si tikus. “Namanya Lapisanatas,” celetuknya yang membuat tikus bertanya-tanya apa artinya. “Lapisanatas? Kenapa namanya aneh sekali? Apa artinya?” Tikus bertanya lagi. “Menurutku tidak ada yang aneh. Aku dulu juga pernah dijuluki Pencuriroti. Ah, sepupuku yang lain juga baru saja melahirkan. Besok aku akan pergi lagi, kau harus jaga rumah, ya,” tipu kucing. Kucing pun pergi lagi keesokan harinya. Tentu saja ia kembali ke gedung wali kota untuk melahap kembali mentega dalam kendi alih-alih mengunjungi sepupunya. Begitu hari menginjak petang, ia kembali pulang dan mendapatkan pertanyaan yang sama dengan sebelumnya. “Jadi, kali ini siapa nama keponakanmu, wahai kucing?” Tikus bertanya, masih tanpa merasa curiga sedikit pun. “Namanya Sisaseparuh,” ucap kucing. “Ada-ada saja, ya. Sepertinya sepupu-sepupumu suka memberikan nama-nama yang aneh untuk anak-anak mereka,” tukas si tikus. Baca juga Kisah Rapunzel Si Putri Rambut Panjang Versi Grimm Bersaudara dan Ulasan Lengkapnya Kebohongan Terakhir dan Sambutan untuk Musim Dingin Lantaran tikus yang polos tidak curiga sama sekali, kucing santai dan mengulang kembali kebohongannya. Malam itu juga, ia lagi-lagi mengatakan kepada tikus bahwa ada sepupunya yang lain yang melahirkan bayi kucing nan lucu. “Maafkan aku tikus. Besok, aku harus pergi lagi. Keponakanku yang ketiga telah lahir. Ia punya rambut lembut yang hitam pekat, dan keempat kakinya berambut putih. Sepupuku sangat sayang pada anaknya itu sehingga ia memaksa aku datang. Kau tidak keberatan, kan, kalau besok juga harus menjaga dan membersihkan rumah sendiri?” ungkapnya. “Baiklah. Aku penasaran siapa nama keponakan ketigamu. Setelah Lapisanatas dan Sisaseparuh, nama aneh apa lagi yang kira-kira disandang keponakanmu,” kata tikus. “Kalau begitu tunggulah dengan sabar di rumah,” tutup kucing. Sementara tikus membersihkan rumah seorang diri, si kucing telah memakan habis semua persediaan mentega. Setelah kenyang, ia bergumam, “Semua mentega sudah kuhabiskan. Aku butuh istirahat sekarang.” Begitu pulang, tikus lagi-lagu memberikan pertanyaan serupa soal nama keponakan si kucing. Kali ini, kucing mengatakan kalau nama keponakan ketiganya adalah Habistandas. Hal ini membuat tikus tak habis pikir dan hanya bisa menggeleng-geleng memikirkan artinya. Hari itu adalah terakhir kalinya kucing berpamitan untuk keluar rumah. Mentega sudah habis dan musim dingin segera tiba, sehingga mereka perlu mempersiapkan diri. Mereka tidak lagi mencari makan lantaran ingat akan persediaan yang sudah disimpan di gedung wali kota. Keesokan harinya begitu musim dingin tiba, tikus mengajak kucing pergi ke gedung wali kota untuk mengambil mentega mereka. “Kucing, ayo ke gedung wali kota untuk menikmati mentega yang kita simpan. Rasanya pasti nikmat,” kata tikus. “Benar, menteganya pasti sangat nikmat,” timpal kucing tanpa rasa bersalah. Akhir Tragis dari Nasib Si Tikus Cerita fabel ini berlanjut saat kucing dan tikus pergi berdua ke gedung wali kota. Mereka mengendap masuk mendekati tempat persediaan makanan dan mentega. Akan tetapi, rupanya kucing tak pernah menyimpan makanan di sana, melainkan hanya mentega yang dibeli dengan uang tabungan si tikus. Sesampainya di tempat kendi mentega berada, tikus pun terkejut mendapati isinya telah lenyap. Kemudian, ia teringat akan cerita kucing yang selama beberapa hari mengaku pergi mengunjungi sepupu dan keponakan-keponakannya. “Aku tahu sekarang. Kau bukannya pergi mengunjungi keponakanmu, bukan? Kucing, kenapa kau menghabiskan persediaan mentega kita? Lantas, di mana makanan yang lain? Kau mungkin sudah menghabiskannya saat minta izin mengunjungi Lapisanatas, Sisaseparuh, dan Habistandas, bukan?” Cerca tikus. “Cukup tikus kecil! Jangan banyak bicara! Kalau benar memangnya kenapa? Aku memang menghabiskan semua mentega yang kubeli dengan uangmu. Sekarang, giliranmu yang akan kuhabiskan juga,” teriak kucing yang langsung menelan si tikus dengan lahapnya. Baca juga Cerita Rakyat Putri Siluman dari Lampung dan Ulasannya, Pelajaran tentang Kesetiaan dan Kesabaran Unsur Intrinsik 1. Tema Cerita fabel tentang kucing dan tikus di atas mengusung tema persahabatan yang berakhir karena keegoisan dan keserakahan. Bahwasanya jika salah satu pihak berkhianat, hancurlah hubungan pertemanan yang sebelumnya sudah dibangun dengan penuh kepercayaan. 2. Tokoh dan Perwatakan Kisah ikonik yang satu ini hanya menceritakan mengenai dua tokoh utama, yaitu kucing dan tikus. Kucing yang di awal digambarkan ramah dan senang bersahabat, ternyata berkhianat pada teman dekatnya sendiri. Sedangkan tikus yang dikenal sebagai hama bagi sebagian orang dilukiskan sebagai sosok yang setia dan pengertian terhadap teman karibnya. 3. Latar Latar cerita di sini bisa dibilang tidak dijelaskan secara spesifik. Namun, dari keterangan tentang gedung wali kota yang dijadikan tempat penyimpanan mentega oleh kucing dan tikus, dapat diperkirakan kalau latar cerita bertempat di lingkungan perkotaan. 4. Alur Jalan cerita kucing dan tikus dari fabel yang kami paparkan menggunakan alur maju. Kisahnya diungkapkan secara runtut mulai dari pertemuan kucing dan tikus, hingga bagaimana pertemanan mereka berakhir karena pengkhianatan. 5. Pesan Moral Ada beberapa pesan moral yang terselip dari kisah di atas. Pertama, ada baiknya jika kita tidak mudah percaya pada orang lain, terlebih mereka yang baru kita kenal. Jangan sampai bernasib sama dengan tikus karena terlalu mempercayai kucing yang dari luar terlihat ramah, padahal penipu dan pengkhianat. Kedua, kita selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam berbagai hal, oleh karena itu kita perlu saling tolong menolong. Ketiga, jangan mengkhianati kepercayaan orang lain. Jika ada yang mempercayai kita, jagalah kepercayaan tersebut demi persahabatan yang sudah terjalin. Selain unsur-unsur intrinsik tersebut, kisah yang satu ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Dalam hal ini, unsur ekstrinsiknya adalah kepercayaan masyarakat mengenai kucing dan tikus yang tidak dapat bersahabat. Seperti kita tahu, kucing menjadi hewan yang kerap kali memburu tikus. Baca juga Legenda Buaya Perompak dan Aminah yang Cerdik dari Lampung Beserta Ulasan Menariknya Fakta Menarik dari Cerita Fabel Kucing dan Tikus 1. Berbagai Adaptasi dari Fabel Kucing dan Tikus Bukan hanya serial kartun Tom and Jerry, cerita fabel kucing dan tikus banyak pula diadaptasi ke dalam berbagai karya lain. Di Indonesia sendiri, dongeng mengenai kedua binatang ini bahkan diadaptasi ke sinetron. Sinetron tersebut bertajuk Tikus dan Kucing Mencari Cinta yang dirilis pada akhir tahun 2006. Di sinetron ini, karakter utamanya diperankan oleh Nagita Slavina dan Raffi Ahmad, di mana keduanya dikisahkan tidak pernah akur, tetapi berakhir saling jatuh cinta. 2. Versi Lain yang Berbeda Tapi Disamakan Terdapat sebuah fabel yang kerap disamakan dengan dongeng lain mengenai permainan strategi antara kucing dan tikus, yaitu yang berjudul Memberi Lonceng pada Kucing atau Lonceng dan Kucing dan Tikus Berkumpul. Kisahnya adalah tentang sekelompok tikus yang tengah berkumpul demi mengatasi ancaman dari seekor kucing. Salah satu tikus mengusulkan untuk memasang lonceng di leher kucing ketika ia tertidur, jadi sewaktu-waktu kucing datang, para tikus bisa mengetahui dan mengantisipasinya. Dongeng ini sering dikaitkan dengan Aesop seorang budak dan penulis dongeng klasik dan disebut berhubungan dengan kisah-kisah pada abad pertengahan. Akan tetapi, konon kisahnya telah tercatat sebelum abad pertengahan dan di luar Aesopik. Baca juga Kisah dari Nusa Tenggara Barat, Kembang Ander Nyawe Beserta Ulasan Lengkapnya yang Menarik tuk Kamu Simak Puas Membaca Cerita Fabel Kucing dan Tikus di Atas? Demikian tadi cerita lengkap mengenai fabel kucing dan tikus beserta fakta menariknya. Semoga kamu mengingat pesan moral yang terselip di dalamnya, serta menjadikannya sebagai pelajaran dalam menjalani kehidupan. Jika kamu ingin tahu fabel keren lainnya yang mengandung pesan-pesan penting, jangan lewatkan artikel-artikel yang kami sediakan. Kami tidak hanya menyediakan artikel fabel, tetapi juga cerita-cerita menarik lain, semisal cerita rakyat hingga kisah para nabi. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Ceritafabel adalah cerita fiksi yang menggambarkan watak dan budi manusia melalui tokoh hewan. Dalam cerita fabel singkat 3 paragraf terdapat pesan moral yang bisa menjadi pembelajaran. Fabel termasuk karya fiksi dengan ceritanya yang menggunakan perilaku hewan yang menyerupai kehidupan manusia. Tokoh dalam fabel ada yang memiliki sifat baik
Contoh fabel dalam artikel ini ditulis dengan singkat namun tetap mengikuti struktur dan kaidah kebahasaan yang harus diikuti dalam menulis teks fabel. Berikut adalah beberapa contoh teks fabel dengan berbagai tema dan bentuk seperti fabel pendek singkat, panjang, adaptasi, alami, dsb. Contoh Fabel Pendek Singa dan Tikus Orientasi Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada kedua cakarnya. Tiba-tiba, seekor tikus kecil yang pemalu tidak sengaja menghampirinya. Komplikasi Dengan ketakutan dan tergesa-gesa untuk melarikan diri, ia malah berlari melintasi hidung Sang Singa. Sontak akhirnya singa pun bangun karena hidungnya terasa gatal. Terbangun dari tidurnya, Singa itu dengan marah meletakkan kakinya yang besar di atas makhluk kecil itu. Klimaks “Ampuni aku wahai Singa!” pinta Tikus yang malang itu. “Tolong biarkan aku pergi dan suatu hari aku pasti akan membala budimu.” Singa itu lalu tertawa terbahak-bahak karena berpikir bahwa Tikus itu tidak mungkin dapat membantunya. “Memangnya makhluk sekecil kamu bisa bantu apa?” ucap Singa sambil tertawa. Namun karena iba, sang Singa akhirnya tetap melepaskan Tikus itu. Resolusi Beberapa hari kemudian, saat sedang mengintai mangsanya di hutan, Singa tersebut ternyata masuk ke dalam jebakan seorang pemburu. Ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, dan meraung karena marah. Tikus dengan segera mengetahui suara itu dan berhasil menemukan Singa yang terperangkap di jarring pemburu. Sang tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikatnya, dia menggerogotinya sampai terputush, dan dengan segera Singa itu dapat bebas. “Kamu tertawa saat kubilang aku akan membalas budi kamu,” kata Tikus. “Sekarang kamu tahu kan, bahwa Tikus pun dapat membantu seekor Singa.” Koda Sekecil apa pun itu kebaikan tetaplah kebaikan. Bahkan meskipun tampaknya kecil seperti tikus jika dibandingkan dengan singa, kebaikan itu tak akan pernah berujung sia-sia. Contoh Fabel Adaptasi Fabel adaptasi adalah fabel yang mengubah watak asli binatang pada dunia nyata dan menggunakan watak atau latar manusia sebagai latarnya, misalnya tikus memiliki rumah dan melakukan aktivitas rapat seperti manusia. Berikut adalah salah satu contohnya. Rapat Para Tikus Orientasi Suatu ketika, para Tikus mengadakan rapat di balai desa Tikus untuk menyusun rencana dalam rangka membebaskan diri dari musuh mereka, yakni sang Kucing. Setidaknya, mereka ingin menemukan cara untuk mengetahui kapan dia akan datang, jadi mereka memiliki waktu untuk melarikan diri. Sesungguhnya, sesuatu harus dilakukan, karena mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap cakarnya sehingga mereka hampir tidak berani bergerak dari sarang mereka siang atau malam. Konflik Banyak rencana dibahas, tetapi tidak satu pun yang dianggap cukup baik. Akhirnya, seekor Tikus yang sangat muda bangkit dan berkata “Saya punya rencana yang tampaknya sangat sederhana, tetapi saya yakin ini akan berhasil” “Yang harus kita lakukan adalah menggantungkan lonceng kecil di leher Kucing. Saat kita mendengar lonceng berbunyi, maka kita akan segera tahu bahwa musuh kita akan datang.” lanjutnya. Para warga desa Tikus merespons ide tersebut dengan antusias. Mayoritas dari mereka sangat setuju dengan ide yang brilian tersebut. Klimaks Semua Tikus benar-benar sangat terkejut karena tidak satu pun dari mereka yang pernah memikirkan rencana seperti itu sebelumnya. Tetapi di tengah kegembiraan atas keberuntungan mereka, seekor tikus tua muncul dan meminta izin untuk berbicara di depan mimbar balai desa. Resolusi “Mohon maaf sebelumnya, izinkan saya untuk mengemukakan pendapat,” “Sebetulnya saya juga setuju bahwa rencana Tikus muda itu sangatlah bagus. Tapi izinkan saya mengajukan satu pertanyaan Siapa yang akan membunyikan Kucing?” Semua Tikus dalam rapat tersebut kini saling memandang dan mengerutkan alisnya. Mereka baru sadar bahwa tidak akan ada yang berani melakukannya. Karena mendekati kucing untuk menggantungkan kalung lonceng di lehernya adalah sama dengan bunuh diri. Koda Mengatakan bahwa sesuatu harus dilakukan adalah satu hal yang sangat baik. Mengkritik atau mengajukan ide bisa menjadi sangat mudah. Namun, dalam praktiknya, untuk mampu melakukan sesuatu dan benar-benar dapat memberikan perubahan adalah hal yang sangat sulit dan harus dipikirkan lebih matang lagi. Contoh Fabel Alami Seperti namanya, fabel alami memberikan watak sebagaimana binatang itu di alam, latar yang digunakan juga alamiah seperti hutan, sungai, danau, dsb. Berikut adalah salah satu contoh fabel alami. Kucing & Rubah Orientasi Suatu ketika seekor Kucing dan Rubah bepergian bersama. Dalam perjalanan, mereka menyempatkan diri untuk mempersiapkan bekal di jalan. Mereka berburu tikus liar di sini, ayam gemuk di sana yang pada akhirnya malah memercikan pertengkaran pertengkaran mengenai hasil buruannya. Konflik Mereka mendebatkan mengenai jatah bekal dan siapa yang berburu lebih banyak. Seperti yang biasa terjadi saat teman sedang berseteru, pembicaraan mulai bersifat personal. “Kamu pikir kamu pinter banget ya, Kucing?” kata si Rubah. “Kamu mau pura-pura tau lebih banyak daripada aku? Jangan macam-macam, Aku ini lebih cerdik dan licik darimu!” “Yah,” balas si Kucing, “Kuakui aku hanya punya satu keahlian, tapi biar kuberitahu, satu keahlian ini jauh lebih hebat dari ratusan akalmu!” Klimaks Saat itu juga, di dekat mereka, mereka mendengar terompet pemburu dan gonggongan sekelompok anjing. Dalam sekejap Kucing itu naik ke atas pohon, dan bersembunyi di antara dedaunan. “Inilah kemampuanku,” serunya pada si Rubah. “Sekarang aku ingin tahu, bagaimana akalmu mampu melewati pemburu dan anjing itu” Resolusi Seperti yang dikatakannya sendiri, Rubah memiliki begitu banyak rencana untuk melarikan diri. Namun, sayangnya hal itu justru membuatnya tidak dapat memutuskan mana yang akan dicoba terlebih dahulu. Dia mengelak ke sana-sini dengan anjing-anjing yang terus mengejar di belakangnya. Rubah melipatgandakan jejaknya, dia berlari dengan kecepatan tinggi, dia memasuki selusin liang, tetapi semuanya sia-sia. Anjing-anjing itu menangkapnya, dan segera mengakhiri bualan dan semua tipu-daya si Rubah. Koda Banyak jalan menuju Roma, namun kita hanya akan baru sampai ketika teguh pada satu jalan. Satu akal sehat yang bekerja akan selalu lebih berharga daripada banyak kecerdikan apalagi kelicikan. Contoh Cerita Fabel Panjang Burung Hantu dan Belalang Orientasi Burung hantu selalu tidur di siang hari. Kemudian setelah matahari terbenam, ketika cahaya kemerahan memudar dari langit dan bayang-bayang perlahan-lahan naik melalui hutan, dia muncul dengan gemetar dan berkedip dari pohon tua yang berlubang. Sesaat setelah bangun, tanpa keluhan dan berlama-lama, biasanya Burung Hantu akan terbang dan mulai berburu mencari makanan kesukaannya, yakni serangga, kumbang, katak, tikus, dan binatang kecil apa pun yang ia temukan. Konflik Namun, ada Burung Hantu tertentu yang memiliki tabiat buruk dan sering marah-marah seiring bertambahnya usia, terutama jika ada mengganggu tidur siangnya. Berbeda dengan yang lain ia bahkan akan mengeluhkan suatu hal kecil yang sebetulnya tidak berdampak sebegitu besarnya daripada amarahnya sendiri. Suatu sore, saat Burung Hantu tua itu masih tertidur di sarangnya, Belalang di dekatnya memulai nyanyian yang riang tapi sangat berisik. Akhirnya, kepala burung hantu tua itu keluar dari lubang pohon yang menjadi sarangnya itu. Klimaks “Tolong jangan berisik, pergi dari sini, wahai Belalang!” katanya pada Belalang. “Apakah kau tidak punya sopan santun? Setidaknya kau harus menghormatiku yang sudah tua ini dan biarkan aku tidur dengan tenang!” Tetapi Belalang menjawab dengan lugas bahwa dia berhak atas tempatnya di sana sebagai sesama penghuni hutan. Bahkan, ia dengan sengaja bernyanyi lebih keras lagi. Resolusi Burung hantu tua yang bijak tahu betul bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan Belalang itu. Selain itu, matanya tidak cukup tajam di siang hari untuk mampu berbuat apa-apa kepada sang Belalang. Jadi dia mengesampingkan semua kata-kata Belalang yang kasar itu dan justru berbalik berbicara dengan sangat ramah kepadanya. “Baiklah, wahai Belalang,” katanya, “jika saya harus tetap terjaga, saya akan menetap untuk menikmati nyanyianmu,” “Lama-lama saya merasa kalau nyanyianmu itu ternyata merdu sekali,” “Lagi pula, kalau dipikir-pikir, rasanya sayang jika jika harus tertidur di sore yang indah ini”. “O ya, saya juga kebetulan memiliki beberapa sisa biji-bijian yang sepertinya kamu sangat suka,” “Saya hanya memakan biji-bijian ini sesekali saja sebagai pelengkap saja” “Kalau mau, silakan mampir ke sarangku dan mari kita nikmati sore yang indah ini dengan menyantap biji-bijian ini ini bersamaku.” Belalang itu terpesona oleh kata-kata rayuan dan sanjungan Burung Hantu. Dia melompat ke atas sarang Burung Hantu, tetapi begitu dia cukup dekat sehingga Burung Hantu tua itu dapat melihatnya dengan jelas, dan akhirnya dia menerkam sang Belalang. Koda Sanjungan bukanlah bukti kekaguman sejati. Jangan biarkan sanjungan membuatmu lengah terhadap rivalmu.
Akutahu kamu adalah sahabat terbaikku." Kata Tikus beberapa saat setelah Kucing pergi. Pada keesokan harinya Sapi membangunkan Kucing dan Tikus. Rupanya kedua binatang ini masih tertidur dengan pulas. Bahkan ketika terdengar bunyi gong pertanda lomba akan segera dimulai, Sapi belum juga berhasil membangunkan Kucing maupun Tikus.
Membacakan dongeng menjadi pilihan stimulasi untuk anak yang dapat Mama itu, ada banyak hal yang bisa dipelajari anak melalui dongeng, mulai dari mengenal ragam tokoh beserta sifatnya, menambah kosakata dan bahasa baru, serta memetik pesan moral dari dongeng. Salah satu dongeng yang dapat diceritakan pada anak adalah, dongeng fabel atau dongeng tentang kehidupan binatang. Pada setiap fabel, ada berbagai kisah binatang dengan cerita yang menarik untuk diketahui dan dipelajari fabel yang bisa Mama pilih adalah, dongeng kucing dan anaknya, yang berasal dari Bengkulu. Berikut telah menyiapkan dongeng fabel anak Kucing dan anaknya, di bawah ini. Yuk bacakan untuk si Kecil!1. Hiduplah seekor induk kucing yang sangat menyayangi KitaPada zaman dahulu kala, hiduplah seekor induk kucing dengan anaknya. Induk kucing itu sangat menyayangi anaknya, setiap hari ia pergi berburu mencari makanan demi buah hatinya yang membuat anak kucing itu sangat dimanja oleh induknya. Namun, akibatnya anak kucing itu tumbuh menjadi anak yang suatu ketika, induk kucing jatuh sakit."Nak, sekarang aku sedang sakit sehingga tidak bisa mencari makanan untukmu. Mulai sekarang, engkau harus belajar mencari makanan sendiri." kata induk anak kucing yang telah terbiasa hidup malas, merasa induknya telah mengusirnya secara halus. Bahkan, anak kucing merasa induknya sudah tidak mencintainya lagi. “Oh jadi kau sudah tidak menyayangi aku lagi. Baiklah aku akan pergi” kata anak kucing pada kucing lalu pergi begitu saja meninggalkan induknya yang telah tua dan sakit-sakitan. Sepanjang perjalanan, anak kucing kebingungan, karena ia tak tahu mau pergi ke Anak kucing merasa diusir oleh induknya, karena sudah tak menyayanginya KitaSuatu ketika, ia mendongakkan kepalanya ke atas. Dia melihat sinar matahari dengan sinarnya yang menyilaukan. Dia berangan-angan kalau induknya adalah matahari, tentu hidupnya akan senang.“Wahai, matahari yang kuat maukah kamu mengambil aku sebagai anakmu?” tanya anak kucing kepada matahari.“Mengapa kamu ingin menjadi anakku hai anak kucing?” kata matahari yang balik bertanya karena merasa heran.“Engkau terlihat sungguh kuat. Aku ingin menjadi kuat seperti engkau” jawab anak kucing.“Hmm...mungkin kelihatannya saja seperti itu. Padahal, di dunia ini aku tak selalu kuat. Masih ada yang bisa mengalahkan aku” jawab matahari.“Siapakah itu?” tanya si anak kucing.“Awan. Awan sering menutupi wajahku sehingga tidak tampak olehmu” jawab Picks3. Awan mengatakan bahwa angin lah yang lebih kuat KitaMendengar jawaban matahari seperti, anak kucing berpikir, kalau begitu awan saja yang menjadi induknya. Dia pun kemudian mencari awan."Awan yang baik hati, maukah kau menjadi indukku?” tanya anak kucing.“Menjadi anakku? Mengapa engkau ingin menjadi anakku?” Tanya awan.“Kata Matahari kamu bisa lebih kuat dari dia!" jawab anak kucing.“Oh begitukah kata matahari? Ketahuilah masih ada yang bisa mengalahkan aku di Bumi. Dia adalah angin. Jika angin datang menyerang, maka tubuhku tercerai-berai. Aku diterbangkan ke sana-kemari hingga hancur lebur menjadi air.” jawab anak kucing diam saja mendengar keterangan awan. Lalu ia berlari ke arah angin yang bertiup kencang.“Hai angin, maukah kamu menjadi indukku? Agar Aku bisa bebas terbang kesana-kemari seperti engkau.” kata anak kucing."Dengar anak kucing, biarpun aku terlihat bebas terbang kesana-kemari, tapi jangan kamu kira aku selalu senang. Aku pun masih sering punya masalah karena masih ada yang lebih hebat dari pada aku. Ia adalah bukit," angin menjawab."Walaupun aku mampu bergerak bebas, namun jika di depanku ada bukit, aku tak bisa meneruskan perjalananku" kata angin Anak kucing segera berlari ke arah bukit dan bertanya KitaMendengar jawaban angin, si anak kucing segera berlari ke arah bukit. Dia pun bertanya kepada bukit.“Bukit yang tinggi, maukah kamu mengangkat aku sebagai anakmu?” kata anak kucing.“Apa yang kamu harapkan dariku?” Tanya bukit pada kucing.“Kamu gagah dan kuat. Aku ingin seperti engkau” jawab anak kucing.“Hidupku pun tak lepas dari masalah. Masih ada yang sering mengganggu ketenanganku.” kata bukit.“Benarkah ? Siapa dia?” tanya anak kucing.“Kerbau. Dia sering menanduk badanku hingga rusak dan rata dengan tanah” jawab tinggal diam, anak kucing segera berlari ke arah kerbau. Namun kali ini anak kucing sudah mulai kelelahan. 5. Anak kucing kemudian bertanya pada kerbau dan KitaSetelah bertanya kepada kerbau, ternyata kerbau itu menyatakan bahwa rotan yang mengikat itulah yang membuat hidupnya tak tenang. “Hidupku tidak tenang hai anak kucing. Engkau lihatlah rotan pengikat tubuhku ini, ia lebih hebat dariku.” kata si kerbau itu pada anak kucingLalu anak kucing berlari ke padang rumpun rotan. Namun menurut rotan, hidupnya pun tak senang, karena sering digigiti oleh serombongan tikus hingga badannya sakit semua. “Yang benar saja anak kucing, aku lemah! Badanku sering digigit oleh tikus-tikus. Mereka lebih hebat dariku” kata rotan pada jawaban rotan, anak kucing segera berlari ke arah lubang tikus. Di situ ada sebuah keluarga tikus. Anak kucing lalu mengutarakan maksudnya. “Wahai tikus perkasa maukah engkau mengangkatku menjadi anakmu?” kata anak kucing pada induk Induk tikus memberi tahu bahwa ada seekor kucing tua yang ditinggal oleh KitaTentu saja induk tikus merasa curiga, karena ada kucing ingin menjadi anak angkatnya, karena selama ini kucinglah yang menjadi pemangsa tikus. “Apa permintaanmu tidak keliru anak kucing?” tanya induk tikus penuh curiga.“Tidak. Aku sungguh-sungguh ingin menjadi anakmu. Menurut rotan engkau lebih perkasa.” kata si anak kucing.“Maksudmu perkasa bagaimana? Hidup kami sering ditimpa kemalangan. Di hutan ini ada binatang yang sering membunuh anak-anak kami menjadi santapannya.” jawab induk tikus.“Benarkah? Siapakah gerangan sang pemberani itu?” tanya anak kucing.“Di hutan ada seekor kucing tua yang sangat ditakuti anak-anakku. Ia selalu memangsa tikus-tikus di hutan. Namun, beberapa hari ini anak-anak kami berani bermain-main di luar karena kabarnya kucing si betina tua kini sakit-sakitan." kata induk mendengar induk tikus membicarakan seekor kucing yang kuat di hutan, anak kucing terdiam."Apalagi anak satu-satunya yang paling disayangi meninggalkan dia. Kucing tua itu tampak menderita sekali karena sakit keras, sementara anaknya justru pergi meninggalkan dia.” lanjut induk Anak kucing yang menyadari kesalahannya, akhirnya pulang menemui induknya dan KitaMendengar penjelasan induk tikus, anak kucing langsung terduduk lemas teringat akan sadar sekarang bahwa tindakannya meninggalkan induknya, adalah perbuatan yang keliru. Anak kucing kemudian meneteskan air matanya. Ia merasa rindu sekali kepada induknya karena telah bepergian mencari induk baru. Inilah yang juga membuat anak kucing merasa sangat berdosa kepada induknya. Tanpa berpikir panjang, si anak kucing segera pulang untuk menemui induknya dan memeluknya. Sejak saat itu dia tidak lagi menjadi kucing yang manja dan itulah dongeng fabel anak kucing dan anaknya. Dari kisah ini dapat mengajarkan pada anak untuk menghormati Mama dan Papanya. Karena setiap orangtua berusaha keras untuk membesarkan anak-anaknya, meskipun mereka sendiri sedang lemah dan tidak itu, cerita ini juga berpesan bahwa tanggung jawab yang diberikan oleh orangtua, bukan berarti bahwa mereka membenci anak-anaknya, namun ini untuk mengajarkan anaknya menjadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang jugaDongeng Fabel Anak Kancil, Kerbau dan BuayaDongeng Fabel Anak Kancil dan TikusDongeng Fabel Anak Kancil dan Gajah

CeritaFabel Beserta Strukturnya - Dengan. Teks Cerita Fabel | PDF. Ceritaa Fabel Beserta Gambar - songsvoper. Cerita Fabel Kucing Dan Tikus Beserta Strukturnya - Edukasi News. 17+ Contoh cerita fabel beserta strukturnya dalam bahasa inggris ideas in 2021 | Cerita. Memahami Teks Fabel dan Cerpen - ppt download.

Judul Cerita Fabel Kucing dan Tikus Pada zaman dahulu di sebuah kota ada seekor tikus bernama Mezra yang merupakan raja tikus di wilayahnya. Untuk membantu dalam memimpin para tikus, ia dibantu oleh tiga penasehat yang cerdas dan pemberani. Suatu hari para penasehat berkumpul membahas mengenai berbagai masalah yang terjadi. Raja tikus juga membahas mengenai teror kucing, dimana ia harus membebaskan rakyatnya dari teror tersebut. Ia bertanya mengenai bagaimana saran yang tepat untuk mengatasi masalah ini kepada ketiga penasehatnya. Penasehat pertama memberikan usul untuk mengumpulkan sebanyak mungkin lonceng kecil dan mengalungkan bel tersebut ke leher setiap kucing. Dengan begitu kita para tikus bisa bersembunyi di lubang-lubang saat mendengar lonceng tersebut mendekat. Raja menoleh ke penasehat kedua dan berkata “Bagaimana menurutmu tentang saran tersebut?” Penasehat kedua menilai jika saran tersebut kurang tepat karena siapa yang berani memasang lonceng di leher kucing, meski seekor anak kucing sekalipun. Dia memberikan usulan untuk mengungsi sementara waktu ke desa. Jadi saat kota kosong tikus tersebut akan mencari kota lain yang banyak tikusnya. Merza masih kurang puas dengan ide dari kedua penasehat tersebut, lalu ia menoleh ke penasehat ketiga yang dikenal paling cerdas dan bijaksana. Penasehat ketiga dalam menanggapi beberapa usulan tersebut hanya menggelengkan kepala. Ia memberikan alasan jika kita meninggalkan kota dan tinggal di desa, kita tidak bisa memastikan pra kucing akan menghilang. Hal ini dikarenakan kucing-kucing tersebut dijadikan hewan peliharaan para pemiliknya. Kehidupan desa dan kota sangat berbeda karena bukan hanya kucing liar yang hidup di sana dan memangsa kita, sebab juga ada ular dan burung elang. Ia pun memberikan saran untuk memanggil seluruh tikus di kota dan memerintahkan mereka membangun lorong. Di dalam rumah yang menghubungkan satu rumah dengan rumah lainnya. Kemudian tugas kita merusak pakaian, tempat tidur dan karpet, pastinya mereka akan menambah jumlah kucing di dalam rumah. Setelah ditambah maka kita akan menambah kerusakan tersebut dan seterusnya. Hingga pemilik kucing berpikir jika barang-barang rusak di rumahnya akibat ulah kucing yang ia pelihara. Setelah mereka mengurangi jumlah kucing maka kita menghentikan merusak barang-barang tersebut. Sehingga raja mengikuti saran penasehat ketiga walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan kucing dari kota. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel Untuk mencapai keberhasilan, terkadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa. Originally posted 2020-04-10 222444. KumpulanCerita Fabel Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya. cerita fabel singkat 1 paragraf brainly. 15 Contoh Cerita Fabel Pendek, Cerita Dongeng Anak tentang Binatang. Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf - Nasi. √ 5+ Contoh Teks Cerita Fabel Singkat Lengkap Beserta Strukturnya. Cerita Fabel Singkat dengan Nasihat untuk Anak Apakah anak mama suka dibacakan dongeng saat waktu luang? Dongeng apa yang menjadi favoritnya? Apakah itu fantasi mengenai putri dan pangeran, dongeng tradisional Indonesia, atau dongeng fabel yang memiliki tokoh para hewan?Membahas mengenai dongeng fabel, pastinya Mama sudah tidak asing dua tokoh hewan, kucing dan tikus. Kedua hewan yang identik saling bermusuhan ini, ternyata memiliki sejarah tahu seperti apa kisah kucing dan tikus, serta pesan moral yang diajarkan dalam dongeng ini?Berikut telah merangkum dongeng fabel anak Kisah Kucing dan Tikus, di bawah ini!1. Awal mulanya, kucing dan tikus adalah dua hewan yang MaharaniDahulu kala, disebuah pedesaan, terdapat seekor kucing dan tikus yang bersahabat. Kemana saja kucing pergi, tikus selalu suatu hari tikus berkata kepada kucing."Hai kucing!" kata tikus menyapa kucing"Ada apa?" jawab kucing."Mari kita makan ikan asin yuk!" ajak tikus."Dimana kita bisa mendapatkan ikan asin itu?" tanya kucing yang heran."Di sana, digantung di rumah Pak Tani! Ikan asinya amat banyak, kita akan puas memakannya" kata tikus sambil mengarahkan wajahnya ke arah rumah Pak Picks2. Tikus berpesan pada kucing agar langsung melompat dan menerkam ikan asin yang nanti MaharaniRupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba, tikus dan kucing berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat tikus akan memanjat mengambil ikan asin yang digantung, sedangkan kucing menunggu di memanjat, tikus berpesan kepada kucing."Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar ruangan ini. Nanti kita ketahuan!" kata tikus memanjat ke tempat ikan asin digantung. Setelah ia menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya. Tikus memakan beberapa ikan asin di atas, sedangkan kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas."Lama benar si tikus di atas. Tikus sudah mendapatkan ikan asin apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali" kata kucing sambil melihat ke Tikus yang kekenyangan dan takut ketahuan, akhirnya terpeleset dan MaharaniTikus pun kemudian memakan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Setelah kenyang, tikus mulai menarik tali pengikat ikan asin itu, agar bisa selesai tali pengikat ikan asin itu ditarik, karena kekenyangan, tegang, dan takut, ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus terpeleset dan sampai ke bawah, tikus berkata pada kucing."Jangan kau makan aku, aku adalah tikus, kawanmu. Jangan makan saya" kata tikus itu."Ini ada ikan asin yang jatuh!" kata kucing yang salah mengira."Aduh aku bukan ikan asin, aku kawanmu. Aku belum sempat menjatuhkan ikan asin itu, lalu aku terjatuh" kata tikus yang Mereka akhirnya bertengkar, karena kucing selalu mengira bahwa tikus adalah ikan MaharaniNamun kucing tetap tidak menghiraukan tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal mulanya kucing dan tikus tidak merasa sakit hati pada kucing mengejarnya dan mengiranya adalah ikan asin. Namun kucing pun juga tidak percaya lagi pada tikus, sebab tikus telah memakan ikan asin saat itu pertama kalinya kucing memakan tikus. Sebab kucing selalu mengira bahwa tikus adalah ikan itulah dongeng fabel anak kisah kucing dan tikus. Dari dongeng di atas, Mama dapat menanamkan nilai moral kehidupan yang penting untuk dipelajari keserakahan dapat membuatkan ketidakpercayaan. Kemudian, jangan mengingkari janji yang telah dibuat, karena itu bisa membuat orang lain kecewa. Ketiga, dilarang mencuri yang bukan menjadi hak milik jugaDongeng Fabel Anak Semut dan BelalangDongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-KuraDongeng Fabel Anak Kura-Kura yang Ingin Terbang
CerkakBahasa Jawa - Adalah cerita pendek atau cerita yang dituangkan ke dalam bentuk bahasa jawa. bentuk dari cerkak ini sangat banyak.Untuk informasi lebih lanjut simak dengan seksama ya!! Biasanya dalam cerkak bahasa jawa akan memberikan sebuah pengaruh baik untuk kepada pembacanya, karena didalamnya telah disematkan untuk memberi pengaruh baik.
Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Beserta Struktur dan Pesan Moralnya – Pernahkah kamu mendengar cerita fabel tentang Kucing dan Tikus? Jika belum pernah, Mamikos akan memberikan ringkasannya dalam artikel kali ini. Eits, tenang saja. Ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus ini akan disertai dengan penjelasan lengkap mengenai struktur cerita dan pesan moralnya. Pengertian Cerita FabelDaftar IsiPengertian Cerita FabelRingkasan Cerita Fabel Kucing dan TikusKomponen dan Struktur Penting dalam Cerita FabelPesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus Daftar Isi Pengertian Cerita Fabel Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Komponen dan Struktur Penting dalam Cerita Fabel Pesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus Cerita fabel adalah kisah-kisah fiksi yang tokoh-tokoh utamanya adalah hewan-hewan. Tapi, yang membuat cerita ini unik adalah tokoh-tokoh hewan dalam cerita ini memiliki sifat dan perilaku layaknya manusia. Para hewan tersebut akan saling berinteraksi layaknya manusia. Biasanya, kisah-kisah mereka akan berkisar seputar moral dan perilaku. Itu sebabnya kisah-kisah fabel kerap memiliki pesan amanat yang terkandung di dalamnya. Sangat cocok untuk mengajarkan anak-anak tentang moral. Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Suatu hari, seekor tikus menyelinap masuk ke dalam rumah milik petani. Di dalam rumah yang besar dan hangat itu, Ia bertemu seekor Kucing. Tikus sudah hendak kabur saat si Kucing berbicara, “Jangan takut. Kau bisa tinggal di sini bersamaku.” Si Tikus ragu-ragu sejenak. Si Kucing melontarkan seulas senyum ramah dan hal itu membuat Tikus merasa tenang. Ia pun menerima tawaran tersebut. “Terima kasih sudah membiarkanku tinggal di sini.” “Tidak masalah. Kami punya banyak persediaan makanan di gudang untuk musim dingin. Kau akan baik-baik saja di sini.” “Baiklah. Terima kasih, Kucing!” Tikus gembira sekali mendengar hal tersebut. Ia pun bergegas mencari sudut terhangat dan ternyaman di dalam rumah untuk dijadikan tempat tidur sekaligus bersembunyi. Beberapa minggu berlalu dengan baik. Tikus tidak pernah muncul di hadapan si Petani. Ia pergi mencari makan sendiri saat pagi dan malam hari. Pada siang hari, saat si Petani pergi ke ladang, Tikus akan menghabiskan waktu dengan Kucing. Suatu siang, Kucing menghampiri Tikus dan berkata, “Hai, Tikus. Aku akan pergi menjenguk keponakanku yang baru lahir. Jagalah rumah selama aku pergi.” “Baiklah, Kucing.” Kucing pun pergi meninggalkan Tikus di dalam rumah seorang diri. Ia baru kembali saat malam sudah sangat larut. Tikus yang sedang makan malam segera menyapa si Kucing. “Hai, Kucing! Bagaimana keadaan keponakanmu?” “Ah … dia baik-baik saja kok.” Tikus mengangguk lalu kembali asyik menyantap makan malam. Dua hari kemudian, Kucing kembali menghampiri Tikus yang sedang bersiap hendak pergi mencari makan. “Hai, Tikus. Tolong jagalah rumah. Karena aku hendak pergi.” “Tapi aku ingin mencari makan.” “Nanti akan kucarikan. Kau jaga saja rumah di sini.” art_maltsev/ Awalnya, Tikus tidak mau. Tapi pada akhirnya ia setuju saja dan berdiam diri di sudut rumah dengan perut keroncongan. Kucing baru kembali saat malam sudah larut. Ia membawa sepotong roti kering untuk Tikus. Karena sudah sangat lapar, Tikus tidak banyak protes dan segera menghabiskan roti itu. “Terima kasih, Kucing. Ke mana kau pergi seharian ini?” “Aku menjenguk keponakanku yang lain.” Tikus tidak merasa curiga sama sekali dan asyik menghabiskan makanannya. Sementara itu, Kucing tidak memberi penjelasan lagi dan langsung pergi tidur. Minggu berikutnya, Kucing meminta Tikus untuk menjaga rumah lagi. Kali ini, Tikus sudah mempersiapkan makanan yang cukup sehingga Ia tidak keberatan harus menjaga rumah hingga larut malam. Tapi, kali ini Kucing pulang sebelum matahari terbenam. “Tumben sekali kau pulang cepat, Kucing.” Belum sempat Kucing menyahut, tiba-tiba terdengar seruan penuh amarah dari bagian belakang rumah. Tak lama kemudian, muncul Petani bertubuh besar sambil memegang sebuah sapu. Dengan mata melotot, Petani itu mulai membongkar seluruh rumah. Tikus bersembunyi dengan tubuh gemetar ketakutan. Si Petani akhirnya tiba di sudut tempatnya bersembunyi selama ini. “Nah! Ketemu kau tikus nakal!” seru si Petani marah. “Kau sudah memakan habis seluruh persediaan makananku untuk musim dingin! Dasar nakal! Pergi kau! Pergi!” Petani itu mengayunkan sapu ke tubuh Tikus, membuatnya terpental jauh. “Ta-tapi, aku tidak memakan makananmu,” cicit Tikus sambil mengelak dari sabetan sapu. Tapi si Petani terus mendesaknya hingga keluar rumah. Sebelum pintu tertutup, Tikus melihat Kucing yang menyeringai di balik punggung Petani. Saat itulah Tikus menyadari bahwa selama ini Kucing sudah membohonginya. Ialah yang menghabiskan persediaan makanan si Petani. Tikus benar-benar kesal. Tapi semuanya sudah terlambat dan Tikus pun akhirnya pergi meninggalkan rumah itu selamanya. Komponen dan Struktur Penting dalam Cerita Fabel madhatterzone/ Dalam setiap cerita fabel, terdapat empat komponen penting yang menjadi struktur cerita. Keempat komponen itu adalah 1. Orientasi Komponen yang pertama adalah orientasi. Orientasi ini merupakan paragraf pembuka dalam cerita fabel. Biasanya, paragraf ini bersifat singkat, jelas dan padat karena akan langsung memperkenalkan tokoh-tokoh yang berlakon dan latar belakang cerita. Contoh orientasi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Suatu hari, seekor tikus menyelinap masuk ke dalam rumah milik petani. Di dalam rumah yang besar dan hangat itu, Ia bertemu seekor Kucing. Melalui paragraph tersebut kita mengetahui bahwa tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita adalah Tikus, Kucing dan Petani. Sementara latar belakang ceritanya adalah di dalam rumah Petani. 2. Komplikasi Komponen selanjutnya adalah komplikasi. Dalam bagian ini, konflik mulai terlihat. Biasanya, konflik dalam cerita fabel adalah masalah yang terjadi dalam diri pada karakter hewan. Contoh komplikasi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Suatu siang, Kucing menghampiri Tikus dan berkata, “Hai, Tikus. Aku akan pergi menjenguk keponakanku yang baru lahir. Jagalah rumah selama aku pergi.” “Baiklah, Kucing.” Kucing pun pergi meninggalkan Tikus di dalam rumah seorang diri. Ia baru kembali saat malam sudah sangat larut. Tikus yang sedang makan malam segera menyapa si Kucing. “Hai, Kucing! Bagaimana keadaan keponakanmu?” “Ah … dia baik-baik saja kok.” Tikus mengangguk lalu kembali asyik menyantap makan malam. Dua hari kemudian, Kucing kembali menghampiri Tikus yang sedang bersiap hendak pergi mencari makan. “Hai, Tikus. Tolong jagalah rumah. Karena aku hendak pergi.” “Tapi aku ingin mencari makan.” “Nanti akan kucarikan. Kau jaga saja rumah di sini.” Awalnya, Tikus tidak mau. Tapi pada akhirnya Ia setuju saja dan berdiam diri di sudut rumah dengan perut keroncongan. Kucing baru kembali saat malam sudah larut. Ia membawa sepotong roti kering untuk Tikus. Karena sudah sangat lapar, Tikus tidak banyak protes dan segera menghabiskan roti itu. Di sini dapat terlihat bahwa si Kucing sering bepergian tanpa menjelaskan secara gamblang tentang tujuannya. Ia hanya menyuruh Tikus untuk tetap menjaga rumah sementara Ia pergi dan baru kembali saat tengah malam. Seharusnya Tikus mempertanyakan hal ini, tapi Ia terlalu naif dan percaya saja kepada Kucing. 3. Resolusi Seusai penjabaran konflik, selanjutnya adalah resolusi. Bagian ini merupakan penyelesaian dari konflik, atau klimaks dari konflik. Contoh resolusi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah “Tumben sekali kau pulang cepat, Kucing.” Belum sempat Kucing menyahut, tiba-tiba terdengar seruan penuh amarah dari bagian belakang rumah. Tak lama kemudian, muncul Petani bertubuh besar sambil memegang sebuah sapu. Dengan mata melotot, Petani itu mulai membongkar seluruh rumah. Tikus bersembunyi dengan tubuh gemetar ketakutan. Si Petani akhirnya tiba di sudut tempatnya bersembunyi selama ini. “Nah! Ketemu kau tikus nakal!” seru si Petani marah. “Kau sudah memakan habis seluruh persediaan makananku untuk musim dingin! Dasar nakal! Pergi kau! Pergi!” Petani itu mengayunkan sapu ke tubuh Tikus, membuatnya terpental jauh. “Ta-tapi, aku tidak memakan makananmu,” cicit Tikus sambil mengelak dari sabetan sapu. Di sini dapat terlihat bahwa akhirnya Petani menemukan Tikus dan menuduhnya menghabiskan seluruh persediaan makanan. Petani akhirnya mengusir Tikus keluar rumah tanpa repot-repot memeriksa apakah benar Tikus yang memakan makanannya atau tidak. 4. Koda Di bagian akhir setiap cerita fabel, pasti akan ada koda. Koda adalah bagian yang berisi tentang amanat atau pesan moral yang terkandung di dalam cerita. Bagian ini juga sekaligus menutup cerita fabel. Contoh koda dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Tapi si Petani terus mendesaknya hingga keluar rumah. Sebelum pintu tertutup, Tikus melihat Kucing yang menyeringai di balik punggung Petani. Saat itulah Tikus menyadari bahwa selama ini Kucing sudah membohonginya. Ialah yang menghabiskan persediaan makanan si Petani. Tikus benar-benar kesal. Tapi semuanya sudah terlambat dan Tikus pun akhirnya pergi meninggalkan rumah itu selamanya. Dari sini dapat kita ketahui bahwa ternyata yang sebenarnya memakan makanan Petani hingga habis adalah Kucing, dan Ia menjadikan Tikus sebagai kambing hitam. Pesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus jcotten/ Nah, melalui ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus di atas, kita dapat memahami pesan moral yang terkandung di dalamnya. Yaitu, jangan terlalu percaya pada seseorang yang baru dikenal. Kesalahan Tikus adalah ia terlalu memercayai Kucing sejak awal berkenalan. Ia bahkan tidak merasa curiga atau mempertanyakan kebiasaan Kucing yang sering pergi hingga larut malam. Ternyata, Kucing bersikap ramah padanya supaya Ia bisa leluasa pergi memakan persediaan Petani lalu kemudian bersikap seolah-olah Tikus yang memakannya. Pada akhirnya, Tikus yang diusir dari rumah Petani, walau Ia tidak melakukan kesalahan apa-apa. Bagaimana? Setelah memahami struktur cerita fabel melalui ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus, apakah kamu sekarang bisa menulis cerita fabel sendiri? Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
o2whU.
  • qykydfm0me.pages.dev/492
  • qykydfm0me.pages.dev/786
  • qykydfm0me.pages.dev/634
  • qykydfm0me.pages.dev/683
  • qykydfm0me.pages.dev/735
  • qykydfm0me.pages.dev/392
  • qykydfm0me.pages.dev/688
  • qykydfm0me.pages.dev/498
  • cerita fabel kucing dan tikus beserta strukturnya