Contoh fabel dalam artikel ini ditulis dengan singkat namun tetap mengikuti struktur dan kaidah kebahasaan yang harus diikuti dalam menulis teks fabel. Berikut adalah beberapa contoh teks fabel dengan berbagai tema dan bentuk seperti fabel pendek singkat, panjang, adaptasi, alami, dsb. Contoh Fabel Pendek Singa dan Tikus Orientasi Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada kedua cakarnya. Tiba-tiba, seekor tikus kecil yang pemalu tidak sengaja menghampirinya. Komplikasi Dengan ketakutan dan tergesa-gesa untuk melarikan diri, ia malah berlari melintasi hidung Sang Singa. Sontak akhirnya singa pun bangun karena hidungnya terasa gatal. Terbangun dari tidurnya, Singa itu dengan marah meletakkan kakinya yang besar di atas makhluk kecil itu. Klimaks “Ampuni aku wahai Singa!” pinta Tikus yang malang itu. “Tolong biarkan aku pergi dan suatu hari aku pasti akan membala budimu.” Singa itu lalu tertawa terbahak-bahak karena berpikir bahwa Tikus itu tidak mungkin dapat membantunya. “Memangnya makhluk sekecil kamu bisa bantu apa?” ucap Singa sambil tertawa. Namun karena iba, sang Singa akhirnya tetap melepaskan Tikus itu. Resolusi Beberapa hari kemudian, saat sedang mengintai mangsanya di hutan, Singa tersebut ternyata masuk ke dalam jebakan seorang pemburu. Ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, dan meraung karena marah. Tikus dengan segera mengetahui suara itu dan berhasil menemukan Singa yang terperangkap di jarring pemburu. Sang tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikatnya, dia menggerogotinya sampai terputush, dan dengan segera Singa itu dapat bebas. “Kamu tertawa saat kubilang aku akan membalas budi kamu,” kata Tikus. “Sekarang kamu tahu kan, bahwa Tikus pun dapat membantu seekor Singa.” Koda Sekecil apa pun itu kebaikan tetaplah kebaikan. Bahkan meskipun tampaknya kecil seperti tikus jika dibandingkan dengan singa, kebaikan itu tak akan pernah berujung sia-sia. Contoh Fabel Adaptasi Fabel adaptasi adalah fabel yang mengubah watak asli binatang pada dunia nyata dan menggunakan watak atau latar manusia sebagai latarnya, misalnya tikus memiliki rumah dan melakukan aktivitas rapat seperti manusia. Berikut adalah salah satu contohnya. Rapat Para Tikus Orientasi Suatu ketika, para Tikus mengadakan rapat di balai desa Tikus untuk menyusun rencana dalam rangka membebaskan diri dari musuh mereka, yakni sang Kucing. Setidaknya, mereka ingin menemukan cara untuk mengetahui kapan dia akan datang, jadi mereka memiliki waktu untuk melarikan diri. Sesungguhnya, sesuatu harus dilakukan, karena mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus terhadap cakarnya sehingga mereka hampir tidak berani bergerak dari sarang mereka siang atau malam. Konflik Banyak rencana dibahas, tetapi tidak satu pun yang dianggap cukup baik. Akhirnya, seekor Tikus yang sangat muda bangkit dan berkata “Saya punya rencana yang tampaknya sangat sederhana, tetapi saya yakin ini akan berhasil” “Yang harus kita lakukan adalah menggantungkan lonceng kecil di leher Kucing. Saat kita mendengar lonceng berbunyi, maka kita akan segera tahu bahwa musuh kita akan datang.” lanjutnya. Para warga desa Tikus merespons ide tersebut dengan antusias. Mayoritas dari mereka sangat setuju dengan ide yang brilian tersebut. Klimaks Semua Tikus benar-benar sangat terkejut karena tidak satu pun dari mereka yang pernah memikirkan rencana seperti itu sebelumnya. Tetapi di tengah kegembiraan atas keberuntungan mereka, seekor tikus tua muncul dan meminta izin untuk berbicara di depan mimbar balai desa. Resolusi “Mohon maaf sebelumnya, izinkan saya untuk mengemukakan pendapat,” “Sebetulnya saya juga setuju bahwa rencana Tikus muda itu sangatlah bagus. Tapi izinkan saya mengajukan satu pertanyaan Siapa yang akan membunyikan Kucing?” Semua Tikus dalam rapat tersebut kini saling memandang dan mengerutkan alisnya. Mereka baru sadar bahwa tidak akan ada yang berani melakukannya. Karena mendekati kucing untuk menggantungkan kalung lonceng di lehernya adalah sama dengan bunuh diri. Koda Mengatakan bahwa sesuatu harus dilakukan adalah satu hal yang sangat baik. Mengkritik atau mengajukan ide bisa menjadi sangat mudah. Namun, dalam praktiknya, untuk mampu melakukan sesuatu dan benar-benar dapat memberikan perubahan adalah hal yang sangat sulit dan harus dipikirkan lebih matang lagi. Contoh Fabel Alami Seperti namanya, fabel alami memberikan watak sebagaimana binatang itu di alam, latar yang digunakan juga alamiah seperti hutan, sungai, danau, dsb. Berikut adalah salah satu contoh fabel alami. Kucing & Rubah Orientasi Suatu ketika seekor Kucing dan Rubah bepergian bersama. Dalam perjalanan, mereka menyempatkan diri untuk mempersiapkan bekal di jalan. Mereka berburu tikus liar di sini, ayam gemuk di sana yang pada akhirnya malah memercikan pertengkaran pertengkaran mengenai hasil buruannya. Konflik Mereka mendebatkan mengenai jatah bekal dan siapa yang berburu lebih banyak. Seperti yang biasa terjadi saat teman sedang berseteru, pembicaraan mulai bersifat personal. “Kamu pikir kamu pinter banget ya, Kucing?” kata si Rubah. “Kamu mau pura-pura tau lebih banyak daripada aku? Jangan macam-macam, Aku ini lebih cerdik dan licik darimu!” “Yah,” balas si Kucing, “Kuakui aku hanya punya satu keahlian, tapi biar kuberitahu, satu keahlian ini jauh lebih hebat dari ratusan akalmu!” Klimaks Saat itu juga, di dekat mereka, mereka mendengar terompet pemburu dan gonggongan sekelompok anjing. Dalam sekejap Kucing itu naik ke atas pohon, dan bersembunyi di antara dedaunan. “Inilah kemampuanku,” serunya pada si Rubah. “Sekarang aku ingin tahu, bagaimana akalmu mampu melewati pemburu dan anjing itu” Resolusi Seperti yang dikatakannya sendiri, Rubah memiliki begitu banyak rencana untuk melarikan diri. Namun, sayangnya hal itu justru membuatnya tidak dapat memutuskan mana yang akan dicoba terlebih dahulu. Dia mengelak ke sana-sini dengan anjing-anjing yang terus mengejar di belakangnya. Rubah melipatgandakan jejaknya, dia berlari dengan kecepatan tinggi, dia memasuki selusin liang, tetapi semuanya sia-sia. Anjing-anjing itu menangkapnya, dan segera mengakhiri bualan dan semua tipu-daya si Rubah. Koda Banyak jalan menuju Roma, namun kita hanya akan baru sampai ketika teguh pada satu jalan. Satu akal sehat yang bekerja akan selalu lebih berharga daripada banyak kecerdikan apalagi kelicikan. Contoh Cerita Fabel Panjang Burung Hantu dan Belalang Orientasi Burung hantu selalu tidur di siang hari. Kemudian setelah matahari terbenam, ketika cahaya kemerahan memudar dari langit dan bayang-bayang perlahan-lahan naik melalui hutan, dia muncul dengan gemetar dan berkedip dari pohon tua yang berlubang. Sesaat setelah bangun, tanpa keluhan dan berlama-lama, biasanya Burung Hantu akan terbang dan mulai berburu mencari makanan kesukaannya, yakni serangga, kumbang, katak, tikus, dan binatang kecil apa pun yang ia temukan. Konflik Namun, ada Burung Hantu tertentu yang memiliki tabiat buruk dan sering marah-marah seiring bertambahnya usia, terutama jika ada mengganggu tidur siangnya. Berbeda dengan yang lain ia bahkan akan mengeluhkan suatu hal kecil yang sebetulnya tidak berdampak sebegitu besarnya daripada amarahnya sendiri. Suatu sore, saat Burung Hantu tua itu masih tertidur di sarangnya, Belalang di dekatnya memulai nyanyian yang riang tapi sangat berisik. Akhirnya, kepala burung hantu tua itu keluar dari lubang pohon yang menjadi sarangnya itu. Klimaks “Tolong jangan berisik, pergi dari sini, wahai Belalang!” katanya pada Belalang. “Apakah kau tidak punya sopan santun? Setidaknya kau harus menghormatiku yang sudah tua ini dan biarkan aku tidur dengan tenang!” Tetapi Belalang menjawab dengan lugas bahwa dia berhak atas tempatnya di sana sebagai sesama penghuni hutan. Bahkan, ia dengan sengaja bernyanyi lebih keras lagi. Resolusi Burung hantu tua yang bijak tahu betul bahwa tidak ada gunanya berdebat dengan Belalang itu. Selain itu, matanya tidak cukup tajam di siang hari untuk mampu berbuat apa-apa kepada sang Belalang. Jadi dia mengesampingkan semua kata-kata Belalang yang kasar itu dan justru berbalik berbicara dengan sangat ramah kepadanya. “Baiklah, wahai Belalang,” katanya, “jika saya harus tetap terjaga, saya akan menetap untuk menikmati nyanyianmu,” “Lama-lama saya merasa kalau nyanyianmu itu ternyata merdu sekali,” “Lagi pula, kalau dipikir-pikir, rasanya sayang jika jika harus tertidur di sore yang indah ini”. “O ya, saya juga kebetulan memiliki beberapa sisa biji-bijian yang sepertinya kamu sangat suka,” “Saya hanya memakan biji-bijian ini sesekali saja sebagai pelengkap saja” “Kalau mau, silakan mampir ke sarangku dan mari kita nikmati sore yang indah ini dengan menyantap biji-bijian ini ini bersamaku.” Belalang itu terpesona oleh kata-kata rayuan dan sanjungan Burung Hantu. Dia melompat ke atas sarang Burung Hantu, tetapi begitu dia cukup dekat sehingga Burung Hantu tua itu dapat melihatnya dengan jelas, dan akhirnya dia menerkam sang Belalang. Koda Sanjungan bukanlah bukti kekaguman sejati. Jangan biarkan sanjungan membuatmu lengah terhadap rivalmu.
Akutahu kamu adalah sahabat terbaikku." Kata Tikus beberapa saat setelah Kucing pergi. Pada keesokan harinya Sapi membangunkan Kucing dan Tikus. Rupanya kedua binatang ini masih tertidur dengan pulas. Bahkan ketika terdengar bunyi gong pertanda lomba akan segera dimulai, Sapi belum juga berhasil membangunkan Kucing maupun Tikus.
Membacakan dongeng menjadi pilihan stimulasi untuk anak yang dapat Mama itu, ada banyak hal yang bisa dipelajari anak melalui dongeng, mulai dari mengenal ragam tokoh beserta sifatnya, menambah kosakata dan bahasa baru, serta memetik pesan moral dari dongeng. Salah satu dongeng yang dapat diceritakan pada anak adalah, dongeng fabel atau dongeng tentang kehidupan binatang. Pada setiap fabel, ada berbagai kisah binatang dengan cerita yang menarik untuk diketahui dan dipelajari fabel yang bisa Mama pilih adalah, dongeng kucing dan anaknya, yang berasal dari Bengkulu. Berikut telah menyiapkan dongeng fabel anak Kucing dan anaknya, di bawah ini. Yuk bacakan untuk si Kecil!1. Hiduplah seekor induk kucing yang sangat menyayangi KitaPada zaman dahulu kala, hiduplah seekor induk kucing dengan anaknya. Induk kucing itu sangat menyayangi anaknya, setiap hari ia pergi berburu mencari makanan demi buah hatinya yang membuat anak kucing itu sangat dimanja oleh induknya. Namun, akibatnya anak kucing itu tumbuh menjadi anak yang suatu ketika, induk kucing jatuh sakit."Nak, sekarang aku sedang sakit sehingga tidak bisa mencari makanan untukmu. Mulai sekarang, engkau harus belajar mencari makanan sendiri." kata induk anak kucing yang telah terbiasa hidup malas, merasa induknya telah mengusirnya secara halus. Bahkan, anak kucing merasa induknya sudah tidak mencintainya lagi. “Oh jadi kau sudah tidak menyayangi aku lagi. Baiklah aku akan pergi” kata anak kucing pada kucing lalu pergi begitu saja meninggalkan induknya yang telah tua dan sakit-sakitan. Sepanjang perjalanan, anak kucing kebingungan, karena ia tak tahu mau pergi ke Anak kucing merasa diusir oleh induknya, karena sudah tak menyayanginya KitaSuatu ketika, ia mendongakkan kepalanya ke atas. Dia melihat sinar matahari dengan sinarnya yang menyilaukan. Dia berangan-angan kalau induknya adalah matahari, tentu hidupnya akan senang.“Wahai, matahari yang kuat maukah kamu mengambil aku sebagai anakmu?” tanya anak kucing kepada matahari.“Mengapa kamu ingin menjadi anakku hai anak kucing?” kata matahari yang balik bertanya karena merasa heran.“Engkau terlihat sungguh kuat. Aku ingin menjadi kuat seperti engkau” jawab anak kucing.“Hmm...mungkin kelihatannya saja seperti itu. Padahal, di dunia ini aku tak selalu kuat. Masih ada yang bisa mengalahkan aku” jawab matahari.“Siapakah itu?” tanya si anak kucing.“Awan. Awan sering menutupi wajahku sehingga tidak tampak olehmu” jawab Picks3. Awan mengatakan bahwa angin lah yang lebih kuat KitaMendengar jawaban matahari seperti, anak kucing berpikir, kalau begitu awan saja yang menjadi induknya. Dia pun kemudian mencari awan."Awan yang baik hati, maukah kau menjadi indukku?” tanya anak kucing.“Menjadi anakku? Mengapa engkau ingin menjadi anakku?” Tanya awan.“Kata Matahari kamu bisa lebih kuat dari dia!" jawab anak kucing.“Oh begitukah kata matahari? Ketahuilah masih ada yang bisa mengalahkan aku di Bumi. Dia adalah angin. Jika angin datang menyerang, maka tubuhku tercerai-berai. Aku diterbangkan ke sana-kemari hingga hancur lebur menjadi air.” jawab anak kucing diam saja mendengar keterangan awan. Lalu ia berlari ke arah angin yang bertiup kencang.“Hai angin, maukah kamu menjadi indukku? Agar Aku bisa bebas terbang kesana-kemari seperti engkau.” kata anak kucing."Dengar anak kucing, biarpun aku terlihat bebas terbang kesana-kemari, tapi jangan kamu kira aku selalu senang. Aku pun masih sering punya masalah karena masih ada yang lebih hebat dari pada aku. Ia adalah bukit," angin menjawab."Walaupun aku mampu bergerak bebas, namun jika di depanku ada bukit, aku tak bisa meneruskan perjalananku" kata angin Anak kucing segera berlari ke arah bukit dan bertanya KitaMendengar jawaban angin, si anak kucing segera berlari ke arah bukit. Dia pun bertanya kepada bukit.“Bukit yang tinggi, maukah kamu mengangkat aku sebagai anakmu?” kata anak kucing.“Apa yang kamu harapkan dariku?” Tanya bukit pada kucing.“Kamu gagah dan kuat. Aku ingin seperti engkau” jawab anak kucing.“Hidupku pun tak lepas dari masalah. Masih ada yang sering mengganggu ketenanganku.” kata bukit.“Benarkah ? Siapa dia?” tanya anak kucing.“Kerbau. Dia sering menanduk badanku hingga rusak dan rata dengan tanah” jawab tinggal diam, anak kucing segera berlari ke arah kerbau. Namun kali ini anak kucing sudah mulai kelelahan. 5. Anak kucing kemudian bertanya pada kerbau dan KitaSetelah bertanya kepada kerbau, ternyata kerbau itu menyatakan bahwa rotan yang mengikat itulah yang membuat hidupnya tak tenang. “Hidupku tidak tenang hai anak kucing. Engkau lihatlah rotan pengikat tubuhku ini, ia lebih hebat dariku.” kata si kerbau itu pada anak kucingLalu anak kucing berlari ke padang rumpun rotan. Namun menurut rotan, hidupnya pun tak senang, karena sering digigiti oleh serombongan tikus hingga badannya sakit semua. “Yang benar saja anak kucing, aku lemah! Badanku sering digigit oleh tikus-tikus. Mereka lebih hebat dariku” kata rotan pada jawaban rotan, anak kucing segera berlari ke arah lubang tikus. Di situ ada sebuah keluarga tikus. Anak kucing lalu mengutarakan maksudnya. “Wahai tikus perkasa maukah engkau mengangkatku menjadi anakmu?” kata anak kucing pada induk Induk tikus memberi tahu bahwa ada seekor kucing tua yang ditinggal oleh KitaTentu saja induk tikus merasa curiga, karena ada kucing ingin menjadi anak angkatnya, karena selama ini kucinglah yang menjadi pemangsa tikus. “Apa permintaanmu tidak keliru anak kucing?” tanya induk tikus penuh curiga.“Tidak. Aku sungguh-sungguh ingin menjadi anakmu. Menurut rotan engkau lebih perkasa.” kata si anak kucing.“Maksudmu perkasa bagaimana? Hidup kami sering ditimpa kemalangan. Di hutan ini ada binatang yang sering membunuh anak-anak kami menjadi santapannya.” jawab induk tikus.“Benarkah? Siapakah gerangan sang pemberani itu?” tanya anak kucing.“Di hutan ada seekor kucing tua yang sangat ditakuti anak-anakku. Ia selalu memangsa tikus-tikus di hutan. Namun, beberapa hari ini anak-anak kami berani bermain-main di luar karena kabarnya kucing si betina tua kini sakit-sakitan." kata induk mendengar induk tikus membicarakan seekor kucing yang kuat di hutan, anak kucing terdiam."Apalagi anak satu-satunya yang paling disayangi meninggalkan dia. Kucing tua itu tampak menderita sekali karena sakit keras, sementara anaknya justru pergi meninggalkan dia.” lanjut induk Anak kucing yang menyadari kesalahannya, akhirnya pulang menemui induknya dan KitaMendengar penjelasan induk tikus, anak kucing langsung terduduk lemas teringat akan sadar sekarang bahwa tindakannya meninggalkan induknya, adalah perbuatan yang keliru. Anak kucing kemudian meneteskan air matanya. Ia merasa rindu sekali kepada induknya karena telah bepergian mencari induk baru. Inilah yang juga membuat anak kucing merasa sangat berdosa kepada induknya. Tanpa berpikir panjang, si anak kucing segera pulang untuk menemui induknya dan memeluknya. Sejak saat itu dia tidak lagi menjadi kucing yang manja dan itulah dongeng fabel anak kucing dan anaknya. Dari kisah ini dapat mengajarkan pada anak untuk menghormati Mama dan Papanya. Karena setiap orangtua berusaha keras untuk membesarkan anak-anaknya, meskipun mereka sendiri sedang lemah dan tidak itu, cerita ini juga berpesan bahwa tanggung jawab yang diberikan oleh orangtua, bukan berarti bahwa mereka membenci anak-anaknya, namun ini untuk mengajarkan anaknya menjadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang jugaDongeng Fabel Anak Kancil, Kerbau dan BuayaDongeng Fabel Anak Kancil dan TikusDongeng Fabel Anak Kancil dan Gajah
CeritaFabel Beserta Strukturnya - Dengan. Teks Cerita Fabel | PDF. Ceritaa Fabel Beserta Gambar - songsvoper. Cerita Fabel Kucing Dan Tikus Beserta Strukturnya - Edukasi News. 17+ Contoh cerita fabel beserta strukturnya dalam bahasa inggris ideas in 2021 | Cerita. Memahami Teks Fabel dan Cerpen - ppt download.
Judul Cerita Fabel Kucing dan Tikus Pada zaman dahulu di sebuah kota ada seekor tikus bernama Mezra yang merupakan raja tikus di wilayahnya. Untuk membantu dalam memimpin para tikus, ia dibantu oleh tiga penasehat yang cerdas dan pemberani. Suatu hari para penasehat berkumpul membahas mengenai berbagai masalah yang terjadi. Raja tikus juga membahas mengenai teror kucing, dimana ia harus membebaskan rakyatnya dari teror tersebut. Ia bertanya mengenai bagaimana saran yang tepat untuk mengatasi masalah ini kepada ketiga penasehatnya. Penasehat pertama memberikan usul untuk mengumpulkan sebanyak mungkin lonceng kecil dan mengalungkan bel tersebut ke leher setiap kucing. Dengan begitu kita para tikus bisa bersembunyi di lubang-lubang saat mendengar lonceng tersebut mendekat. Raja menoleh ke penasehat kedua dan berkata “Bagaimana menurutmu tentang saran tersebut?” Penasehat kedua menilai jika saran tersebut kurang tepat karena siapa yang berani memasang lonceng di leher kucing, meski seekor anak kucing sekalipun. Dia memberikan usulan untuk mengungsi sementara waktu ke desa. Jadi saat kota kosong tikus tersebut akan mencari kota lain yang banyak tikusnya. Merza masih kurang puas dengan ide dari kedua penasehat tersebut, lalu ia menoleh ke penasehat ketiga yang dikenal paling cerdas dan bijaksana. Penasehat ketiga dalam menanggapi beberapa usulan tersebut hanya menggelengkan kepala. Ia memberikan alasan jika kita meninggalkan kota dan tinggal di desa, kita tidak bisa memastikan pra kucing akan menghilang. Hal ini dikarenakan kucing-kucing tersebut dijadikan hewan peliharaan para pemiliknya. Kehidupan desa dan kota sangat berbeda karena bukan hanya kucing liar yang hidup di sana dan memangsa kita, sebab juga ada ular dan burung elang. Ia pun memberikan saran untuk memanggil seluruh tikus di kota dan memerintahkan mereka membangun lorong. Di dalam rumah yang menghubungkan satu rumah dengan rumah lainnya. Kemudian tugas kita merusak pakaian, tempat tidur dan karpet, pastinya mereka akan menambah jumlah kucing di dalam rumah. Setelah ditambah maka kita akan menambah kerusakan tersebut dan seterusnya. Hingga pemilik kucing berpikir jika barang-barang rusak di rumahnya akibat ulah kucing yang ia pelihara. Setelah mereka mengurangi jumlah kucing maka kita menghentikan merusak barang-barang tersebut. Sehingga raja mengikuti saran penasehat ketiga walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan kucing dari kota. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel Untuk mencapai keberhasilan, terkadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa. Originally posted 2020-04-10 222444. KumpulanCerita Fabel Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya. cerita fabel singkat 1 paragraf brainly. 15 Contoh Cerita Fabel Pendek, Cerita Dongeng Anak tentang Binatang. Cerita Fabel Singkat 3 Paragraf - Nasi. √ 5+ Contoh Teks Cerita Fabel Singkat Lengkap Beserta Strukturnya. Cerita Fabel Singkat dengan Nasihat untuk Anak Apakah anak mama suka dibacakan dongeng saat waktu luang? Dongeng apa yang menjadi favoritnya? Apakah itu fantasi mengenai putri dan pangeran, dongeng tradisional Indonesia, atau dongeng fabel yang memiliki tokoh para hewan?Membahas mengenai dongeng fabel, pastinya Mama sudah tidak asing dua tokoh hewan, kucing dan tikus. Kedua hewan yang identik saling bermusuhan ini, ternyata memiliki sejarah tahu seperti apa kisah kucing dan tikus, serta pesan moral yang diajarkan dalam dongeng ini?Berikut telah merangkum dongeng fabel anak Kisah Kucing dan Tikus, di bawah ini!1. Awal mulanya, kucing dan tikus adalah dua hewan yang MaharaniDahulu kala, disebuah pedesaan, terdapat seekor kucing dan tikus yang bersahabat. Kemana saja kucing pergi, tikus selalu suatu hari tikus berkata kepada kucing."Hai kucing!" kata tikus menyapa kucing"Ada apa?" jawab kucing."Mari kita makan ikan asin yuk!" ajak tikus."Dimana kita bisa mendapatkan ikan asin itu?" tanya kucing yang heran."Di sana, digantung di rumah Pak Tani! Ikan asinya amat banyak, kita akan puas memakannya" kata tikus sambil mengarahkan wajahnya ke arah rumah Pak Picks2. Tikus berpesan pada kucing agar langsung melompat dan menerkam ikan asin yang nanti MaharaniRupanya kucing tertarik pada usul tikus. Ketika malam tiba, tikus dan kucing berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat tikus akan memanjat mengambil ikan asin yang digantung, sedangkan kucing menunggu di memanjat, tikus berpesan kepada kucing."Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan menerkam. Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar ruangan ini. Nanti kita ketahuan!" kata tikus memanjat ke tempat ikan asin digantung. Setelah ia menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya. Tikus memakan beberapa ikan asin di atas, sedangkan kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas."Lama benar si tikus di atas. Tikus sudah mendapatkan ikan asin apa belum ya? Perutku sudah lapar sekali" kata kucing sambil melihat ke Tikus yang kekenyangan dan takut ketahuan, akhirnya terpeleset dan MaharaniTikus pun kemudian memakan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Setelah kenyang, tikus mulai menarik tali pengikat ikan asin itu, agar bisa selesai tali pengikat ikan asin itu ditarik, karena kekenyangan, tegang, dan takut, ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba tikus terpeleset dan sampai ke bawah, tikus berkata pada kucing."Jangan kau makan aku, aku adalah tikus, kawanmu. Jangan makan saya" kata tikus itu."Ini ada ikan asin yang jatuh!" kata kucing yang salah mengira."Aduh aku bukan ikan asin, aku kawanmu. Aku belum sempat menjatuhkan ikan asin itu, lalu aku terjatuh" kata tikus yang Mereka akhirnya bertengkar, karena kucing selalu mengira bahwa tikus adalah ikan MaharaniNamun kucing tetap tidak menghiraukan tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal mulanya kucing dan tikus tidak merasa sakit hati pada kucing mengejarnya dan mengiranya adalah ikan asin. Namun kucing pun juga tidak percaya lagi pada tikus, sebab tikus telah memakan ikan asin saat itu pertama kalinya kucing memakan tikus. Sebab kucing selalu mengira bahwa tikus adalah ikan itulah dongeng fabel anak kisah kucing dan tikus. Dari dongeng di atas, Mama dapat menanamkan nilai moral kehidupan yang penting untuk dipelajari keserakahan dapat membuatkan ketidakpercayaan. Kemudian, jangan mengingkari janji yang telah dibuat, karena itu bisa membuat orang lain kecewa. Ketiga, dilarang mencuri yang bukan menjadi hak milik jugaDongeng Fabel Anak Semut dan BelalangDongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-KuraDongeng Fabel Anak Kura-Kura yang Ingin TerbangCerkakBahasa Jawa - Adalah cerita pendek atau cerita yang dituangkan ke dalam bentuk bahasa jawa. bentuk dari cerkak ini sangat banyak.Untuk informasi lebih lanjut simak dengan seksama ya!! Biasanya dalam cerkak bahasa jawa akan memberikan sebuah pengaruh baik untuk kepada pembacanya, karena didalamnya telah disematkan untuk memberi pengaruh baik.